Pada malam terakhirnya di Makkah Ahmad bersujud dalam doa di Masjidil Haram sesuatu yang ajaib terjadi kabut di matanya secara bertahap menghilang.
Untuk pertama kalinya dari awal kedatanganya ke Makkah Ahmad dapat melihat Ka'bah dengan jelas.
Bagi Ahmad itu adalah moment yang amat sangat emosional, ia merasa seolah-olah Allah SWT telah membuka tirai yang menutupi matanya selama ini sebagai tanda bahwa Allah menerima taubatnya.
Ahmad pulang ke Sumatra dengan hati yang tegar, bersih, dan lebih bermurah hati, adil serta tidak serakah.
Ahmad pun menjadi insan yang selalu berusaha taat kepada semua perintah Allah SWT, ia menggunakan kekayaannya untuk membangun masjid, sekolah, membantu orang miskin, dan berusaha hidup dengan nilai-nilai yang ia pelajari selama menunaikan ibadah haji.
Kisah jemaah haji asal Indonesia bernama Ahmad ini memberikan pelajaran bagi kita semua bahwa doa yang kita perbuat tidak dapat disembunyikan dari Allah SWT.
Setiap manusia memiliki kesempatan yang sama dimata Allah SWT untuk bertaubat dan menjemput hidayah-Nya.***