Adapun sikap Nabi ketika ditagih oleh seorang Yahudi adalah bersikap dengan tenang dan tidak naik pitam apalagi emosi.
Adapun respon dan cara Nabi bayar hutang setelah ditagih oleh Yahudi tersebut adalah dengan meminta bantuan ‘Umar bin Khattab untuk melunasi hutangnya.
Dalam hal ini Rasulullah mencontohkan boleh meminta bantuan orang lain untuk melunasi hutang yang dimilikinya.
Akhirnya ‘Umar pun membantu Nabi Muhammad untuk melunasi hutang atas Yahudi tersebut.
Tidak sampai di sana, Nabi kemudian meminta ‘Umar melebihkan lagi besaran harta untuk melunasi hutang Nabi tersebut.
Begitulah cara nabi bayar hutang yang dimilikinya kepada seorang Yahudi yakni dengan cara yang santun, ramah dan penuh hikmah.
Dengan cara Nabi bayar hutang yang penuh hikmah tersebut, membuat sang Yahudi menjadi luluh hatinya kemudian besyahadat dan memeluk Islam.
Yahudi tersebut memeluk Islam tanpa keraguan di majelis tempat dia menagih hutang kepada Nabi Muhammad SAW.
Begitulah Nabi Muhammad SAW, selalu memberikan hikmah dalam setiap ucapan dan perbuatannya.
Bahkan dari cara Nabi bayar hutang pun membuat, seseorang masuk ke dalam Islam.
Wallahu a’lam bishshowaab.***
