Keliru yang dimaksud adalah ketika mendengar ayat peringatan tentang pembalasan atau azab dari dosa yang dikerjakan manusia, bukannya mengintrospeksi diri sendiri justeru malah sibuk melihat kesalahan orang lain, menghitung dosa orang lain bahkan memprediksi azab yang akan diterima oleh pelaku dosa itu.
Begitu juga misalnya dibacakan ayat atau hadits tentang munafik. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa ciri-ciri orang munafik ada tiga yaitu apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia akan mengingkari dan apabila diberi amanah ia akan mengkhianati.
Hadits tersebut adalah benar, yang salah adalah ketika kita sibuk mencocokkan sifat tersebut terhadap orang lain sehingga kita mampu mengklaim bahwa orang tersebut termasuk golongan munafik.
Mengapa tidak mencocokkan kepada diri sendiri? Apakah diri ini termasuk orang yang memiliki ciri-ciri tersebut? Apakah diri ini termasuk orang munafik?
Kalau perilaku yang digambarkan di atas dipandang keliru, terus apa yang harusnya kita lakukan terhadap para pelaku dosa? Yang kita lakukan adalah memberi nasihat dan biarkan Allah yang memutuskan bagaimana nasib mereka kelak.
Kita hanya diwajibkan untuk saling mengingatkan, selain itu yang harus kita lakukan adalah menyibukkan diri untuk melihat kekurangan diri sendiri.
Baca Juga: Judi Online Merajalela, Yaqut Cholil Qoumas Tegas Kepada PNS Dan PPPK Kemenag: Jangan Sampe…
Ketika ada terbesit di dalam hati dan pikiran bahwa kita merasa lebih baik dari orang lain, lebih taat, lebih berilmu, lebih berharta dan lebih yang lainnya, maka cepatlah dan segera sadarkan diri kita sendiri bahwa posisi kita saat itu adalah berada dalam lingkaran setan.
Kemudian camkan dalam hati kita bahwa bisa jadi orang lain lebih baik dari kita, hanya kita saja yang tidak tahu ketaatan orang lain seperti apa, bisa jadi juga orang lain lebih dalam ilmunya sedangkan diri kita masih belum memiliki banyak Ilmu Allah Yang Maha Luas.
Memang jika ada orang yang berbuat dosa disekitar kita membuat kita ingin menghakiminya, tetapi bisa jadi dosa yang kita lakukan lebih besar dari dosa yang orang lain kerjakan.
Maka jangan sibukkan diri dengan menghitung dosa orang lain, atau sibuk menghakimi orang lain.
Sebab cahaya dan hidayah Allah bisa datang kepada siapa saja. justeru kita harus menyibukkan diri dengan memperbanyak Muhasabah.
Kiranya inilah khutbah yang dapat saya sampaikan. Intinya pandai-pandailah kita menimbang diri, sibukkan diri kita dengan menghitung kekurangan diri sendiri dan menjauhi hal-hal yang tidak Allah sukai.
أَعُوذُ بِاللَّـهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيْمِ كَلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمٌ الْقِيَامَةِ فَمَن زُهْرِحَ عَن النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةِ فَقَدْ فَازَ
بَارَكَ اللّٰـهَ لِي وَلَكُم فِي الْقُرْآنَ الْكَرِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِالْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمُ
وَتَقَبَّلْ اللّٰـهَ مَنِّيٌّ وَمِنْكُمْ اِنَّ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ اَقُولُ قُولِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللّٰـهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَاۤئِرِ الْمُسْلِمُونَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوهُ اِنَّهَ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Wassalamu'alaikum Wr.Wb