Dia disebut menghabiskan begitu banyak emas sehingga membuat ekonomi lokal tidak stabil dan menyebabkan inflasi massal selama 10 tahun setelah kepergiannya.
Saat kembali, Musa menjalankan misinya untuk merevitalisasi kota-kota di kerajaannya.
Berkat perkembangan arsitekturnya di wilayah tersebut, reputasinya terus berkembang.
Dia bekerja dengan cendekiawan Islam, termasuk keturunan langsung Nabi Muhammad dan seorang penyair dan arsitek Andalusia bernama Abu Es Haq es Saheli, dan membayar mereka hingga 200kg emas untuk usaha mereka.
Dia juga membangun sekolah, perpustakaan, dan masjid serta membantu Timbuktu menjadi pusat budaya dan pendidikan.
Musa meninggal pada tahun 1337 pada usia 57 tahun dan digantikan oleh putra-putranya.
Tetapi akhirnya kekaisaran itu runtuh hingga tak terdengar hingga kini.
~Lahir Tahun 1280 M
Mansa Musa lahir sekitar tahun 1280 M selama Dinasti Keita.
Ia dilahirkan dalam keluarga penguasa dan berkuasa pada tahun 1312 M ketika saudara laki-lakinya Mansa Abu-Bakr turun tahta untuk melakukan ekspedisi besar-besaran di laut.
Menurut sejarawan Shibab al-Umari, Abu-Bakr selalu terpesona dengan Samudra Atlantik.
Ia dilaporkan pergi dengan armada sekitar 2.000 kapal dengan ribuan pria, wanita, dan budak.
Tetapi dia tidak pernah kembali. Mansa Musa kemudian menjadi sultan kesembilan kerajaan Afrika Barat, yang sudah dianggap sangat kaya pada saat dia naik.