نترك قلوبنا مجدداً ومجدداً. تجنب الأفعال الخبيثة لتجنب الخطيئة.
(Semoga hati kita terlahir kembali dengan suci dan bersih. Hindari perbuatan cela agar bisa menggugurkan dosa)
وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلًا وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا
(Untuk salah yang pernah ada dan khilaf yang sempat terucap, pintu ma’af selalu ku harap)
Baca Juga: Ternyata Patung Nabi Muhammad SAW Sudah Ada di Gedung Mahkamah Agung Sejak Dahulu, Kok Bisa?
Islam Terkait Ucapan Selamat Idul Adha
Menurut ulama Mazhab Syafi’i, keterangan bahwa waktu pengucapan selamat hari raya Idul Adha 1445 H berawal dari waktu Subuh hari Arafah (Subuh 9 Dzulhijjah).
Bahwa ucapan selamat hari raya Idul Adha 1445 H sejalan dengan pandangan mazhab Syafi’i terkait syiar Islam, tahadduts bin ni’mah, atau izharus surur atau ekspresi kebahagiaan.***