GENMUSLIM.id - Tak sering dibahas ketika dalam sebuah acara, kisah Habib Jafar yang memutuskan menikahi istrinya di pertemuan pertama ternyata diputuskan dengan sudut pandang Habib tentang pernikahan yang seharusnya dimiliki setiap orang yang hendak menikah.
Habib mengaku bahwa dirinya mengikuti proses mengenal calon istri melalui tradisi keluarga yaitu hanya mengenal dari sang ibu atau sang ayah.
Kemudian keluarga memberikan foto calon istri yang hendak dikenalkan kepadanya, namun Habib tidak terlalu terpaku pada foto tersebut, karena dalam kondisi seperti ini foto yang dia lihat tentulah foto terbaik.
Ini juga membuat habib tidak terlalu fokus pada foto calon istri melainkan bagaimana ketika setelah pertemuan yang sesungguhnya.
Jarak antara pertemuan Habib Jafar dan calon istri dengan waktu pernikahan terbilang sangat singkat.
”Waktu itu ketemu jam 5, tapi jam 6 sudah bertunangan atau menikah karena saat itu dilangsungkan akad,” jelas Habib Jafar.
“Bagi gua pernikahan bukan soal perkenalan yang panjang, namun mengenal yang jauh,” sambungnya.
Habib juga menjelaskan bahwa tradisi habib adalah mengenal dari keluarga atau sanak saudara sehingga mengetahui asal-usul calon istri.
Selain itu, habib juga menyampaikan bahwa Khalil Gibran pernah pengatakan, pernikahan itu landasannya bukan lamanya perkenalan melainkan getaran dalam hati.
Baca Juga: CPNS Kemenag 2024 Dibuka Bulan Juni, Kepala Biro Kepegawaian: 10 Persen akan Ditempatkan di... Di
Jadi saat pertemuan pertama dengan istri tersebut, Habib Jafar sudah merasakan yakin bahwa orang yang ditemui saat itu adalah jodohnya.
Itulah mengapa perkenalan yang panjang tidak menjamin pernikahan yang langgeng hingga jannah.
Apalagi yang pacaran bertahun-tahun dan selalu pencitraan, maka setelah menikah akan terlihat segala baik buruknya.
