GENMUSLIM.id – Belajar agama menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan kita.
Dengan belajar agama dapat memberikan panduan yang diperlukan untuk menjalani kehidupan yang baik dan bermakna.
Melalui belajar agama kita membangun fondasi yang kuat untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermakna.
Hal ini akan membantu kita menjadi individu yang lebih baik dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Namun, tak jarang terlalu fokus mempelajari agama membuat orang lalai dalam bekerja.
Lantas, bagaimana komposisi yang tepat antara belajar agama dan bekerja agar seorang individu mendapatkan kedua hal tersebut dengan seimbang?
Dilansir Genmuslim.id dari YouTube Shahih Fiqih pada Senin, 20 Mei 2024, Syaikh Abdurrozzaq bin Muhsin Al Badr menjawab persoalan tersebut.
Menurut Syaikh Abdurrozzaq bin Muhsin Al Badr, apa yang disebutkan oleh Syaikh As-Sa'dy dalam masalah ini bukan maksudnya agar orang menganggur dan tidak bekerja mencari rezeki.
Tapi maksud Syaikh As-Sa'dy ialah jangan sampai waktu dan tenaga habis hanya untuk mencari dunia dan kekayaan.
Sehingga tidak ada lagi waktu untuk menuntut ilmu. Hendaknya kita sebagai manusia merasa cukup dengan kesederhanaan.
Jadi, dari hal tersebut bukan maksudnya ia berhenti mencari rezeki.
"Siapa yang merasa cukup, maka Allah akan membuatnya kaya. Siapa yang menjaga kehormatan, maka Allah akan membantunya. Jangan sampai tidak bekerja dan jangan pula berlebihan," jelas Syaikh Abdurrozzaq bin Muhsin Al Badr.
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik maksudnya ialah diantara belajar agama dan bekerja haruslah seimbang.