GENMUSLIM.id – Alhamdulillah, ucapan rasa syukur tidak hanya di lisan namun harus dibuktikan dengan tindakan.
Quraish Shihab menerangkan bahwa kosa kata “syukur” berasal dari bahasa Alquran yang tertulis dalam bahasa Arab.
Sebagai umat Muslim yang sejati, kita harus memperbanyak syukur kepada Allah Swt atas anugerah dan pemberian yang tidak terhingga ini.
Allah berfirman dalam Alquran surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
Ayat tersebut menjelaskan, jika kita pandai bersyukur atas pemberian Allah Swt, maka Allah akan melipatgandakan kenikmatan itu, dan sebaliknya. Jika kita tidak pandai bersyukur maka penderitaan yang berat akan menimpa diri kita.
Rosullah bersabda, “Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak”. (Hadits Hasan Riwayat Ahmad No. 278)
Menurut Quraish Shihab syukur mencakup tiga hal, sebagai berikut:
1. Syukur dengan hati, artinya menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang kita diperoleh semata-mata karena anugerah dan kemudahan dari Ilahi yang akan mengantarkan diri kita untuk menerima dengan penuh kerelaan tanpa mengeluh dan keberatan walaupun betapa kecilnya nikmat tersebut.
2. Syukur dengan lidah, artinya mengakui anugerah dengan mengucapkan “Allahmdulillah” serta memuji Allah Swt.
3. Syukur dengan perbuatan, artinya memanfaatkan anugerah yang diperoleh sesuai tujuan penganugrahannya serta menurut penerima nikmat untuk merenungkan tujuan dianugerahkannya nikamt tersebut oleh Allah Swt.