Ini 5 Penyebab Berakhirnya Kejayaan Bani Umayyah, karena Peristiwa 26 April 750 М, Bagaimana Peristiwanya?

Photo Author
- Minggu, 28 April 2024 | 16:30 WIB
Ilustrasi Peristiwa 26 April 750 M, Penyebab Runtuhnya Kerajaan Bani Umayyah  (GENMUSLIM.id/dok: Instagram/@gen.saladin)
Ilustrasi Peristiwa 26 April 750 M, Penyebab Runtuhnya Kerajaan Bani Umayyah (GENMUSLIM.id/dok: Instagram/@gen.saladin)

1. Kemunduran itu dimulai benihnya sejak awal, ketika sahabat Muawiyah Ra. memutuskan mengangkat anaknya sendiri sebagai Khalifah penerus beliau. 

Dr Abdul Halim Uwais mentadabburi, "saat itu peradaban Islam seperti mulai dipisahkan dari ruhnya dan otaknya." Sebab kaidah musyawarah yang merupakan kekuatan umat dihilangkan dan diganti dengan pewarisan kekuasaan. 

2. Fanatisme kebangsaan yang mulai makin ekstrem 

Dalam perjalanan sejarahnya, Bani Umayyah menjelang jatuhnya, terseret pada fanatisme kebangsaan.

Lingkaran kekuasaan secara tidak tertulis harus diisi oleh orang-orang Arab, padahal saat itu Kaum muslimin sudah sangat luas dari Persia sampai ke Andalus. Pos-pos kepemimpinan yang harus diisi orang bangsa Arab ini pun terjadi pertikaian antar suku. 

Baca Juga: Sejarah Masuknya Islam di Indonesia Ternyata Dimulai Abad Ketujuh, Siapakah Orang yang Menyebarkan Itu

3. Keadaan ini diperparah dengan nepotisme antar keluarga yang ketika seseorang jadi pejabat, ia memudahkan familinya untuk bisa mengisi kekuasaan penting sementara keluarga lain yang jadi rivalnya dibatasi. 

Pertikaian antar keluarga ini bisa berakhir dengan perang kecil yang mengakibatkan keretakan internal Pemerintahan.

4. Pemimpin yang tidak lagi memikirkan kebaikan rakyatnya 

Pemimpin yang tidak lagi memikirkan umat. Di akhir masa Negeri Bani Umayyah, para pejabat banyak membangun semacam kastil atau istana di luar kota. 

Beberapa akhirnya memilih untuk menetap di sana dan menjauh dari keramaian masyarakat. Itulah yang membuat masyarakat marah, karena suara dan aspirasi mereka tidak didengar pemerintah.

5. Kezaliman penguasa yang menzalimi rakyatnya. Dalam perjalanan menuju keruntuhan, Bani Umayyah sering memilih opsi kekerasan pada rakyatnya yang berbeda pikiran. 

Hal ini dimulai sejak Al Hajjaj bin Yusuf di timur Al Wali Abdullah bin Habjab di barat, dua "tukang jagal" yang banyak membunuh sahabat dan Tabi'in karena tidak sesuai dengan kemauan penguasa. 

Itulah sunnatullah. Sebuah negeri yang kuat menjaga semangat agama Islam, maka Allah akan panjangkan umurnya.

Baca Juga: Sejarah Gaza Palestina: Dari Bangsa Kanaan, Umar Bin Khattab, Turki Utsmani Hingga Penjajahan Modern

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nila Marwa

Sumber: Instagram @gen.saladin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X