Pembahasan khilafiyah mulai dari syubhat musik, rokok, isbal, hingga tempat orang tua Rasulullah di surga atau neraka menguras energi umat Islam untuk terus membahasnya.
Lalu bagaimana seharusnya kita menghadapi masalah khilafiyah atau perbedaan pendapat ini?
Selama sebuah pendapat berpegang pada dalil maka tidak boleh saling menyalahkan.
Sebagai seorang muqallid atau orang yang mengikuti pendapat, kita harus meneliti dalil yang dijadikan sandaran hingga kita benar-benar yakin.
Merasa bahwa pendapat kita adalah benar merupakan hal yang wajar.
Namun, perasaan tersebut jangan sampai membuat kita menyudutkan pihak lain yang bertentangan.
Perkara khilafiyah memiliki banyak sekali cela untuk memperdebatkan perbedaan.
Namun, hal tersebut seharusnya tidak menarik fokus dan energi kita untuk terus-menerus membahasnya hingga kita mengenyampingkan hal penting lainnya.
Baca Juga: Jangan Mengeluh Saat Kamu Dalam Kesulitan, Yuk Baca Doa Ini Agar Masalahmu Jadi Ringan, Dicatat Ya!
Manusia adalah tempatnya salah, meskipun itu seorang ulama sekalipun.
Oleh karena itu, jika seorang ulama melakukan suatu kesalahan hendaklah dinasehati dengan cara yang baik.
Sebagai umat Islam, terkadang kita sangat mudah dipecah belah oleh sedikitnya perbedaan, padahal ada banyak hal yang seharusnya dijadikan alasan untuk mengikat persatuan.
Wallahualam***