Jamaah shalat Jumat yang berbahagia.
Peristiwa kedua adalah perang Uhud yang pecah pada tanggal 15 bulan Syawal.
Perang Uhud terjadi setelah tiga tahun Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.
Dalam perang tersebut, pasukan muslimin berjumlah tujuh ratus melawan pasukan kafir Quraisy yang berjumlah tiga ribu orang.
Perang Uhud menjadi sangat ikonik karena dalam perang ini umat Islam merasakan kekalahan pertamanya.
Kekalahan tersebut bahkan diabadikan dalam Al Quran, yaitu surat Ali Imran ayat 165:
أَوَلَمَّآ أَصَٰبَتْكُم مُّصِيبَةٌ قَدْ أَصَبْتُم مِّثْلَيْهَا قُلْتُمْ أَنَّىٰ هَٰذَا ۖ قُلْ هُوَ مِنْ عِندِ أَنفُسِكُمْ ۗ
“Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata: “Darimana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah: “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.”
Kejadian ini terekam dalam QS. Ali Imran ayat 121. Perang Uhud adalah salah satu perang yang disebut-sebut dalam Al-Qur’an sebagai salah ujian ketaatan kepada sunah dan ajaran Nabi Muhammad.
Kekalahan tersebut disebabkan perilaku sebagian pasukan yang tidak mentaati perintah Rasulullah untuk bertahan di posisi yang ditetapkan.
Ketertarikan mereka terhadap harta rampasan perang membuat mereka memilih untuk mengabaikan perintah Rasulullah dan meninggalkan posisi mereka.
Lalu peristiwa yang ketiga adalah datangnya anjuran untuk berpuasa Syawal.
Rasulullah SAW bersabda: