GENMUSLIM.id- Dalam parenting Islami ditekankan pentingnya komunikasi yang baik antara pasangan suami-istri
Peran seorang suami sebagai kepala keluarga sangat penting terutama dalam membentuk karakter dan pribadi keluarga yang beriman dan takwa.
Namun, tidak jarang istri sering melawan pada suami ketika dinasehati dan diarahkan menuju sikap dan perilaku yang lebih baik.
Beberapa dari mereka bahkan kerap bicara nada tinggi pada suaminya tanpa rasa hormat dan menghargai kedudukan suami sebagai imam dalam rumah tangga.
Dikutip Genmuslim pada Selasa, 23 April 2024 dari chanel Youtube Jakarta Mengaji dijelaskan oleh Ustadz Dr Syafiq Riza Basalamah, MA. dalam kajian yang mengangkat tema "Jangan Marah".
Menjawab pertanyaan jamaah perihal masalah istri sering melawan dan sering bicara nada tinggi, apakah boleh ditalak? Ustadz Syafiq Riza Basalamah menguraikan ada beberapa tahapan suami dalam menasehati istrinya.
Adapun tahapan dalam menasehati diantaranya:
- Sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran surat An Nissa ayat 35, hendaknya suami menasehati istrinya dengan cinta agar dia kembali dan sadar.
- Sementara suami jangan ajak bicara istrinya untuk beberapa waktu, sebagaimana yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW pada istrinya, hal ini merupakan sebuah bentuk proses memberikan nasehat.
Setelah dinasehati dan melakukan jeda komunikasi suami dapat melakukan evaluasi, apakah ada perubahan dari sikap istrinya.
Hal ini juga dikuatkan dengan hadits yang menjelaskan bahwa Rasullulah SAW bersabda “Sebaik-baiknya wanita untuk suami adalah yang menyenangkan saat dilihat, taat diperintah, dan tak menentang suaminya baik dalam hatinya serta tak membelanjakan (memakai) hartanya pada perkara yang dibenci suaminya” (HR. Ahmad)
Dalam hadits lainnya dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda “Tidaklah seorang isteri menyakiti suaminya di dunia, tetapi istrinya dari kelompok bidadari bakal berkata, “Janganlah engkau menyakitinya, semoga Allah memusuhimu, Dia (sang suami) hanyalah tamu disisimu;nyaris saja ia bakal meninggalkanmu menuju pada kami”(HR. At Tirmidzi)
Ketika suami melakukan sebuah kesalahan sepatutnya perempuan muslimah menegur dan mengingatkannya, namun harus dilakukan dengan cara yang baik, melalui tutur kata yang baik, lemah lembut dan tidak membentak apalagi menyinggung suami.
Dan tugas suami dalam aktivitas parenting Islami untuk mendidik serta mengarahkan istrinya untuk berkomunikasi dengan cara yang baik serta tidak membantah pada suami.