GENMUSLIM.id – Kota Baghdad merupakan pusat dari daulah atau dinasti Abbasiyah yang telah berkuasa sejak 136-656 Hijriyah/ 750-1258 Masehi.
Selama lima Abad Kota Baghdad pada masa dinasti Abbasiyah telah memancarkan cahaya ilmu, membangkitkan seni dan kebudayaan Islam.
Sebab di Kota ini pula tempat berkembangnya ilmu dan intelektual Islam.
Literatur Islam berkembang pesat di Kota Baghdad.
Tokoh-tokoh ilmuwan tertinggi baik dalam bidang agama maupun ilmu umum seperti sains dan teknologi hadir pada masa Abbasiyah.
Pembangunan fisik juga berkembang di kota ini, seperti pembangunan masjid, sekolah, madrasah, istana dan pembangunan perpustakaan-perpustakaan.
Perpustakaan yang sangat bersejarah pada masa dinasti Abbasiyah adalah adalah perpustakaan Baitul Hikmah yang didirikan oleh Khalifah Harun Ar-Rasyid.
Pada masa-masa inilah Kota Baghdad menjelma sebagai kota besar yang menjadi pusat pendidikan, ilmu pengetahuan, ekonomi, kedokteran hingga ilmu politik.
Namun pada masa daulah Islam satu ini, kemundurannya diawali dengan berdirinya dinasti-dinasti kecil yang melepaskan diri dari dinasti Abbasiyah dan menyebabkan melemahnya sistem pemerintahan pusat.
Hingga pada tahun 1258 M bangsa Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan menyerang kota Baghdad dengan membantai penduduknya dan menghancurkan bangunan-bangunan yang ada di kota termasuk perpustakaan yang menjadi pusat ilmu dan perkembangan Islam di kota itu.
Invasi yang dilakukan bangsa Mongol terhadap Kota Baghdad menyebabkan runtuhnya dinasti Abbasiyah sekaligus menjadi awal kemunduran peradaban Islam.
Kehancuran Kota Baghdad bukan hanya menghancurkan seluruh bangunan fisik semata, melainkan juga menghancurkan harapan-harapan serta cita-cita masyarakat Baghdad.
Serangan bangsa Mongol membumi hanguskan jantung Kota Baghdad hingga pada titik nadinya. Perpustakaan sebagai gudang ilmu diruntuhkan dan dibakar seluruh buku-buku yang ada di dalamnya.
