GENMUSLIM.id - Dalam menjalani kehidupan, kita pasti akan berinteraksi dengan sesama entah itu dengan keluarga, sahabat, atau orang lain, Buya Yahya menjelaskan dalam ceramahnya agar kita tidak menyakiti orang lain
Proses interaksi itu terkadang kita tidak menyadari jika ada pertanyaan atau candaan yang membuat hati seseorang sakit.
Contohnya dengan pertanyaan “kapan nikah?”, “sudah punya anak belum?”, “kerja di mana?”, “kok sekarang gemukan”, “kok sekarang kurus dan item”.
Pertanyaan atau candaan seperti itu mungkin terkesan biasa saja, namun tidak dengan orang yang mungkin sedang berusaha memiliki keturunan, berusaha mendapat pekerjaan dll.
Kemudian bagaimana cara bersikap yang baik jika sedang berinteraksi dengan seseorang?
Yang pertama sebisa mungkin hindari pertanyaan yang menyangkut kehidupan pribadi orang lain dan menyangkut fisik orang lain.
Namun jika sudah terlanjur membuat orang lain sakit hati, menurut Buya Yahya jiwa yang besar itu adalah jiwa yang mudah meminta maaf dan memaafkan.
Meminta maaf itu tidak harus disaat seseorang membuat kesalahan, karena sebaik-baik orang adalah yang selalu merasa bersalah.
Orang paling hebat adalah orang yang mengoreksi dirinya sendiri sebelum ia mengoreksi atau menilai orang lain.
Lalu bagaimana sikap kita jika kita yang tersinggung oleh pertanyaan atau candaan orang lain?
Buya Yahya menjelaskan ibarat jika kita tertusuk oleh duri, kita tidak perlu mencaci duri tersebut, cukup kita hindari dan pahami.
Contohnya jika orang yang menyakiti hati kita adalah saudara kita sendiri, yang terpenting kita tidak boleh memutus tali silaturahmi.