GENMUSLIM.id - Tafsir Al Quran surah As Syura ayat 29 beserta ayat dan terjemahannya ialah sebagai berikut:
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦ خَلْقُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِن دَآبَّةٍ ۚ وَهُوَ عَلَىٰ جَمْعِهِمْ إِذَا يَشَآءُ قَدِيرٌ
Artinya: “Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.”
Ayat Al Quran diatas berbicara mengenai betapa Allah SWT telah menunjukan kuasanya akan alam semesta ini, ayat diatas menunjukan bahwa Allah SWT telah menciptakan berbagai macam makhluk.
Kemudian makhluk – makhluk tersebut dia sebarkan ke seluruh penjuru alam semesta ini, baik di bumi dan di langit (luar angkasa) dan nanti di akhir zaman, Allah SWT akan kumpulkan mereka semua dengan mudahnya.
Tapi yang menarik dari ayat ini adalah kata “دَآبَّةٍ”, kenapa ? definisi kata “دَآبَّةٍ” atau latinnya “dabbatin” disini Allah SWT definisikan dalam Al Quran surah An – Nur ayat 45, yaitu:
وَٱللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَآبَّةٍ مِّن مَّآءٍ ۖ فَمِنْهُم مَّن يَمْشِى عَلَىٰ بَطْنِهِۦ وَمِنْهُم مَّن يَمْشِى عَلَىٰ رِجْلَيْنِ وَمِنْهُم مَّن يَمْشِى عَلَىٰٓ أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: “Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Buya Hamka dalam Tafsir Al – Azhar nya, dengan mengambil ayat 45 surah An – Nur diatas ,“dabbatin” itu berarti adalah makhluk – makhluk hidup seperti Binatang dan manusia atau sejenisnya, yaitu makhluk – makhluk yang merayap, merangkak, dan hidup berjalan dengan kaki.
Ada juga Sebagian ulama yang menafsirkan kata “dabbatin” itu jin atau malaikat, tapi karena sudah ada definisi jelas dari Al – Quran, kita ikuti Al – Quran itu.
Nah, kalau dipikir – pikir, bagaimana bisa makhluk hidup merayap atau merangkak di langit, katakanlah kita kesampingkan manusia dan burung, karena jelas – jelas manusia kodratnya ada di bumi, sedangkan burung itu terbang bukan merayap atau merangkak.
Kemungkinannya adalah Makhluk – makhluk yang dimaksud yang tinggal di langit yang disinggung di Surah As – Syura ayat 29 adalah makhluk – makhluk hidup selain manusia atau burung atau malaikat dan jin, dikarenakan malaikat dan jin itu gaib, sesuai definisi Surah An – Nur ayat 45. Mereka membutuhkan pijakan di langit itu, sedangkan di langit yang ada adalah planet – planet dan asteroid plus komet.