Malam Lailatul Qadar Akan Jatuh Pada Arus Mudik, Ternyata Pemudik Juga Dapat Pahalanya Loh, Emang Bisa?

Photo Author
- Senin, 1 April 2024 | 09:59 WIB
Ilustri Pemudik di Malam Lailatul Qadar ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Unsplash/ Jonatan Pie))
Ilustri Pemudik di Malam Lailatul Qadar ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Unsplash/ Jonatan Pie))

GENMUSLIM.id - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag), telah menetapkan awal Ramadhan tahun ini telah jatuh pada Selasa 12 Maret 2024.

Dalam rumusan Imam Al-Ghazali yang dikutip oleh Abu Bakar Syatha dalam kitabnya Nihayatuz Zain, menjelaskan bahwa jika awal Ramadhan jatuh pada hari Selasa, maka malam lailatul qadar akan jatuh pada malam ke-27 bulan Ramadhan

Demikian juga, dalam kitab Hasyiyah Al-Bajuri karya Syaikh Ibrahim Al-Bajuri yang mengutip keterangan dari ulama-ulama sufi bahwa jika awal Ramadhan jatuh pada hari Selasa, maka malam lailatul qadar akan terjadi pada malam ke-25 bulan Ramadhan.

Maka, berdasarkan tradisi dan kebiasaan masyarakat Indonesia yang mulai melakukan kegiatan pulang ke kampung halaman alias mudik pada 5 hari menjelang lebaran.

Baca Juga: Disaat CEO – CEO Barat Mendukung Israel, Tadashi Yanai, CEO Uniqlo Menyatakan Akan Terus Mendukung Palestina

Pada tanggal dimulai mudik tersebut, malam lailatul qadar diperkirakan akan jatuh berdasarkan perhitungan para Ulama terdahulu.

Lantas, apakah para pemudik yang sedang dalam perjalanan dapatkah juga mendapatkan pahala keberkahan lailatul qadar.

Dilansir GENMUSLIM.id dari akun Instagram @daengpuasa.id, dikatakan bahwa kegiatan mudik kalau diniatkan untuk membahagiakan orang tua di kampung serta untuk menjalin silaturahim dengan kerabat, maka kegiatan mudik bernilai ibadah.

Kegiatan mudik yang dimaksud tentunya yang dilakukan di malam hari, sebagaimana dalam keterangannya:

“Karena lailatul qadar berada pada rentang dari Maghrib sampai Shubuh, maka peristiwa apapun yang terjadi sepanjang rentang itu berarti terjadi pada lailatul qadar,” tulis @daengpuasa.id.

Baca Juga: Serial Nuzulul Quran 3: Apa Sih Keutamaan Membaca Al Quran Bagi Setiap Muslim? Kita Wajib Tahu, Berikut Penjelasannya

Sehingga, semua orang yang melakukan ibadah ketika itu dianggap telah melakukan ibadah lailatul qadar, termasuk pemudik jika bernilai ibadah seperti dijelaskan di atas.

Hal ini didasarkan pada penyamaan terhadap orang yang bekerja dalam hadits riwayat Ath-Thabrani:

“Ada seseorang yang lewat di hadapan Nabi Muhammad SAW, saat melihat kekuatan yang terpancar dari orang itu para sahabat yang sedang Bersama Nabi mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, seandainya kekuatan orang itu digunakannya di jalan Allah (tentu sangat luar biasa)’.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Instagram @daengpuasa.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X