Mengetahui hal itu Abu Dujanah setelah shalat subuh sering kali bergegas pulang untuk mengumpulkan kurma-kurma milik tetangganya yang berjatuhan di depan rumah dan mengembalikan kepada pemiliknya lagi sebelum anaknya bangun.
Suatu hari hal yang tidak diinginkan Abu Dujanah pun terjadi, kala itu ia terlambat pulang sehingga menemukan anaknya sedang mengunyah kurma yang ia pungut.
Mengetahui hal itu, lantas Abu Dujanah langsung memasukan jari-jari tangannya ke dalam mulut anaknya itu dan mengeluarkan kurma di dalamnya.
Seraya berkata kepada anaknya “Nak, janganlah kau permalukan ayahmu ini di akhirat kelak.” Lalu anaknya menangis karena sangat kelaparan.
Abu Dujanah tidak ingin anaknya memakan sesuatu yang haram yang bukan miliknya bahkan tidak sedikitpun yang tertinggal di dalam perut.
Mendengar cerita tersebut mata Nabi SAW berkaca-kaca hingga meneteskan air mata atas perbuatan mulia dan rasa iba kepada sahabatnya itu.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Spesial Ramadhan: Wanita Tua dan Sang Malaikat Kecil, Perjalanan Mengenal Tuhan
Ternyata tetangga Abu Dujanah yang memiliki pohon kurma itu adalah seorang laki-laki munafik yang kikir dan pelit.
Nabi SAW pun langsung mengundang laki-laki tersebut untuk menawarkan agar pohon itu dijual kepadanya dengan harga sepuluh kali lipat dengan pohon kurma itu sendiri.
Nabi SAW mengatakan bahwa pohon itu terbuat dari batu zamrud berwarna biru, disirami dengan emas merah, tangkainya dari mutiara putih lalu tersedia bidadari yang cantik jelita sesuai hitungan buah kurma itu.
Namun laki-laki munafik itu menolaknya dengan alasan tidak ingin memakai sistem jatuh tempo, ia ingin Nabi SAW membelinya dengan uang kontan.
Kemudian Abu Bakar ra datang menghampiri keduanya, lantas ia menawarkan kepada laki-laki tersebut pembelian dengan harga sepuluh kali lipat dari tumbuhan kurma miliknya yang tidak ada di kota ini.
Akhirnya dengan rasa yang senang, laki-laki itupun menyetujui penawaran Abu Bakar untuk menjual pohon kurma tersebut.
Setelah mendapatkan pohon kurma itu Abu Bakar ra langsung memberikannya kepada Abu Dujanah. Mereka senang karena Nabi SAW mengatakan bahwa beliau akan menanggung gantinya.