Artinya:
“Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 103-104).
Doa Sholat Hajat Lainnya
Setelah itu, Kita juga dianjurkan untuk membaca doa Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Artinya:
“Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 104).
Baca Juga: Bulan Ramadhan Sebentar Lagi, Ketahui Sejarah dan Makna Puasa Ramadhan bagi Umat Muslim!
Tata Cara Sholat Hajat
Berikut tata cara sholat hajat yang bisa diamalkan:
1. Niat Sholat hajat
Niat untuk sholat hajat juga harus diucapkan dalam hati seperti pada umumnya. Yang paling penting adalah niat yang semata-mata karena Allah, dengan hati yang ikhlas dan penuh harapan akan ridha-Nya.
2. Membaca doa Iftitah dan Al-fatihah
Urutan kedua dalam tata cara sholat hajat ialah membaca do’a istitah setelah takbiratul ikhram. Berikut bunyi dari do’a iftitah: