Peristiwa itupun segera dilaporkan kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
Tak berselang lama, turunlah ayat suci Alquran yaitu Surah Al-Baqarah ayat 187 yang artinya,
“Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan dirimu.
Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu, makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Sahabat Nabi: Kisah Abu Dujanah Membuat Rasulullah Menangis, Simak Kisahnya Disini
Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka ketika kamu beritikaf dalam masjid.
Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa.”
Kemudian, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga bersabda, “Perbedaan antara Puasa Kita dan Puasa Ahli Kitab (Yahudi) adalah makan sahur.” (HR. Muslim).
Dari kisah Qais Bin Shirmah, kita mengetahui bahwa puasa dimulai ketika terbit fajar dan berakhir ketika matahari terbenam.
Hal itu dilakukan sebulan penuh, yaitu 29 atau 30 hari selama bulan ramadhan.
Selain itu, kita dianjurkan untuk makan sahur, karena sesuai penjelasan di atas bahwa makan sahur adalah pembeda antara umat muslim dan Ahli Kitab (Yahudi).
Baca Juga: Kisah Inspiratif: Pelajaran Zuhud dari Abu Darda dalam Meneladani Keteladanan Nabi Muhammad SAW
Inilah kisah sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang menjadi awal mula turunnya ketentuan puasa juga sahur.
Penting bagi kita (umat muslim) untuk menjalankan segala perintah Allah Subhanahu Wata’ala dan Sunnah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sesuai kaidah dan syariat Islam.
Sebagai tambahan untuk diketahui, Qais Bin Shirmah dengan nama lengkap Qais Bin Shirmah Al-Anshari adalah sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yang berasal dari golongan kaum Anshar. ***
