“Tiga golongan yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzalimi.” (HR. Ahmad, shahih)
Dalam hadits yang lain Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menyebutkan :
“Ada tiga golongan yang doanya tidak ditolak: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika dia berbuka, doa orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi, hasan)
Oleh karena itu, tidak selayaknya kita meninggalkan doa di hari-hari puasa kita, lebih-lebih lagi saat menjelang waktu berbuka puasa.
Doa dan Istighfar di Waktu Sahur
Kita pun bisa memanfaatkan waktu sahur untuk berdoa dan istighfar.
Karena waktu sahur termasuk sepertiga malam terakhir yang memiliki keutamaan yang luar biasa.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Rabb kita Tabaaraka wa Ta'ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir. Kemudian Allah berfirman, “Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku penuhi. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Di antara sifat ahli surga adalah orang yang memperbanyak istighfar di waktu sahur. Allah Ta'ala berfirman,
“Merekalah orang-orang yang penyabar, jujur, tunduk, rajin berinfak, dan rajin istighfar di waktu sahur.” (QS. Ali Imran: 17)
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan,
“Ayat ini menunjukkan keutamaan memperbanyak istighfar di waktu sahur.” (Tafsir Ibnu katsir)
Betapa istimewanya waktu sahur yang merupakan sepertiga malam terakhir yang penuh keutamaan.