Kisah Inspiratif Laksamana Cheng Ho, Jejak Gemilang Penjelajah Muslim Asal China di Nusantara

Photo Author
- Kamis, 18 Januari 2024 | 14:34 WIB
Laksamana Cheng Ho (Genmuslim.id/Wikipedia)
Laksamana Cheng Ho (Genmuslim.id/Wikipedia)

GENMUSLIM.id - Laksamana Cheng Ho merupakan seorang penjelajah terkenal asal China dengan kisah inspiratif yang gemilangnya antara tahun 1405-1433. 

Dalam rentang waktu sekitar 28 tahun, Laksamana Cheng Ho menjalani ekspedisi melintasi benua Afrika dan Asia, termasuk Indonesia. 

Dengan armada mencapai 307 kapal dan membawa 27.000 pelaut, Laksamana Cheng Ho mencatat prestasi yang belum ada tandingannya hingga saat ini. 

Namanya tidak asing di Indonesia, karena diyakini turut menyebarkan agama Islam di Nusantara.

Baca Juga: 5 Kelebihan Zaid bin Haritsah, Sahabat Nabi yang Menginspirasi Umat Muslim, Ini Kisah Inspiratif Lengkapnya!

Kisah Inspiratif Laksamana Cheng Ho

Laksamana Cheng Ho, lahir dengan nama Ma He di Yunnan pada tahun 1371, membawa kisah perjuangan yang mengesankan. 

Ia merupakan keturunan suku Hui, minoritas Muslim di China, Laksamana Cheng Ho mengalami masa muda yang penuh tantangan. 

Sebagai tahanan perang pada usia 12 tahun, ia kemudian menjadi penasihat Pangeran Zhu Di, diubah namanya menjadi Cheng Ho, setelah berhasil meraih kekuasaan sebagai Kaisar Yong Le.

Dengan tekad memulihkan kejayaan China setelah Dinasti Mongol runtuh, Kaisar Yong Le memberikan izin kepada Cheng Ho untuk melakukan ekspedisi internasional. 

Pada tahun 1405, Cheng Ho memulai pelayarannya yang pertama, mencapai wilayah Asia Tenggara, termasuk Semenanjung Malaya, Sumatera, dan Jawa. 

Baca Juga: PSSI Tandatangani Kerjasama dengan RS Abdi Waluyo untuk Pembangunan Sport Science Dalam Upaya Transformasi Sepak Bola Indonesia

Ekspedisi berlanjut hingga ke India, Srilanka, Aden, Teluk Persia, dan Afrika Timur pada perjalanan-perjalanan berikutnya.

Armada Cheng Ho terdiri dari kapal-kapal raksasa, yang terbesar berukuran 138 meter x 56 meter, menjadikannya kapal terbesar pada abad tersebut. 

Dalam setiap pelayaran, mereka membawa perbekalan, suku cadang kapal dari bambu China, dan sutera untuk diperdagangkan. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dianti Nur Rahayu

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X