إن الله لم يبعثني معنتاً، ولا متعنتاً، ولكن بعثني معلماً، ميسراً
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengutusku menjadi orang yang mempersulit (masalah) dan orang yang mencari-cari kesulitan, tetapi justru sebagai pendidik yang memberi kemudahan.” (HR Muslim)
- Mengayomi
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash, dia berkata:
خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم من بعض حجره، فدخل المسجد، فإذا هو بحلقتين إحداهما يقرأون القرآن ويدعون الله والأخرى يتعلمون ويعلمون. فقال النبي صلى الله عليه وسلم: " كل على خير، هؤلاء يقرأون القرآن ويدعون الله، فإن شاء أعطاهم، وإن شاء منعهم، وهؤلاء يتعلمون ويعلمون، وإنما بعثت معلماً " فجلس معهم.
Artinya: “Suatu hari Rasulullah SAW keluar kamar menuju masjid. Di masjid ada dua kelompok sahabat. Kelompok pertama sedang membaca Alquran dan berdoa kepada Allah SWT.
Sedangkan kelompok kedua sedang sibuk mempelajari dan mengajarkan ilmu pengetahuan.
Lalu Nabi Muhammad SAW bersabda, “Masing-masing kelompok sama-sama dalam kebaikan.
Terhadap kelompok yang sedang membaca Alquran dan berdoa kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan doa mereka jika Dia kehendaki, dan doa mereka tidak akan diterima jika Dia tidak berkenan mengabulkan.
Adapun terhadap golongan yang sedang belajar-mengajar, maka sungguh aku pun diutus untuk menjadi seorang pendidik.” Kemudian Rasul bergabung bersama mereka.” (HR Ibnu Majah)
- Menegur dengan Cara yang Halus
Dari Mu’awwiyah bin Al-Hakam As-Sulami, Nabi Muhammad SAW bersabda:
بينا أنا أصلي مع رسول الله صلى الله عليه وسلم إذ عطس رجل من القوم، فقلت: يرحمك الله، فرماني القوم بأبصارهم فقلت: واثكل أمياه! ما شأنكم تنظرون إلي؟! فجعلوا يضربون بأيديهم على أفخاذهم، فلما رأيتهم يُصمتونني سكت، فلما صلى رسول صلى الله عليه وسلم فبأبي هو وأمي ما رأيت معلماً قبله ولا بعده أحسن تعليماً منه، فوالله ما كهرني، ولا ضربني، ولا شتمني، قال: " إن هذه الصلاة لا يصلح فيها شيء من كلام الناس، إنما هو التسبيح والتكبير، وقراءة القرآن " [مسلم].
Artinya: “Ketika aku sedang sholat bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba ada seseorang yang bersin. Aku berkata, ‘Yarhamukallah’
Orang-orang mengarahkan pandangan kepadaku. Aku berkata, ‘Duh, ibuku kehilangan anak. Kenapa kalian memandang ke arahku?’
Orang-orang pun menepuk paha-paha mereka dengan tangan. Ketika aku melihat mereka ingin membuat aku diam, aku pun hanya diam.