“Pandangan adalah panah beracun dari panah-panah iblis. Barang siapa yang melepaskan pandangan-pandangannya tanpa kendali, maka ia akan selalu ditimpa kepayahan di dunia dan akhirat.”
Cara pertama dalam mengatur perasaan adalah dengan menundukkan pandangan.
Karena, menundukkan pandangan merupakan salah satu sarana untuk menjaga kesucian baik untuk laki-laki maupun perempuan dari pikiran-pikiran yang tidak baik yang berasal dari apa yang mereka lihat.
Selain itu, menundukkan pandangan juga dapat menjauhkan diri dari segala kemungkinan yang akan mendorong kedua belah pihak melakukan perbuatan keji dan terlarang.
2. Menjauhi Panjang Angan
Cara kedua dalam mengatur perasaan adalah dengan menjauhi panjang angan atau banyak berkhayal.
Sebagaimana yang dikatakan oleh sayyidina Ali bin Abi Thalib:
“Dua hal yang paling aku takuti atas kalian adalah panjang angan-angan dan mengikuti hawa nafsu.”
Mengapa Sayyidina Ali takut akan panjang angan? Karena, dalam konteks cinta, panjang angan lebih banyak menciptakan kejelekan daripada kebaikan.
“Ah, seandainya dia adalah jodohku...”
Kata khayalan seperti itu dapat membuat otak traveling berselancar ke mana-mana, tak terarah. Dan ini bahaya!
Karena hal tersebut akan membuat kita suka GR sendiri, suka melamun yang dapat membuat kita tidak konsentrasi ketika diajak berbicara dan menghalalkan segala cara untuk mewujudkan khayalannya.
Padahal, itu hanya angan dan khayalan saja, yang belum tentu semua itu nyata.
Oleh karenanya, tips mengatur perasaan yang kedua adalah menjauhi dan tidak boleh panjang angan atau banyak berkhayal.