GENMUSLIM.id - Parenting Islami tidak hanya berkaitan dengan aspek-aspek spiritual, tetapi juga melibatkan praktik-praktik keagamaan yang dapat memperkaya kehidupan anak secara holistik.
Salah satu praktik dalam Parenting Islami yang memiliki nilai-nilai mendalam dan fadhilah besar adalah aqiqah, yakni tradisi penyembelihan hewan kurban setelah kelahiran anak.
Dalam tatanan kehidupan berkeluarga dalam Islam, aqiqah menjadi salah satu praktik penting yang tidak hanya memperkaya dimensi keagamaan, tetapi juga menyiratkan makna mendalam dalam perjalanan parenting Islami.
Tradisi aqiqah, yang berasal dari ajaran Nabi Muhammad SAW, memberikan umat Islam sebuah ritus suci yang dijalankan setelah kelahiran seorang anak, membawa serta sejuta makna dan fadhilah.
Ketika cahaya kehidupan baru bersinar dalam keluarga Muslim, aqiqah menjadi panggung untuk merayakan karunia kelahiran dan sekaligus melibatkan diri dalam amal kebaikan yang diperintahkan agama.
Sebagai tanda syukur dan bentuk ibadah yang diwarisi dari sunnah Rasulullah, aqiqah tidak hanya merupakan kewajiban keagamaan, tetapi juga menyimpan kebijaksanaan dalam memberikan nama, doa, dan keberkahan untuk sang anak.
Aqiqah, sebuah persembahan kepada Allah SWT setelah kelahiran anak, bukan hanya ritual melainkan sebuah episode berharga dalam membentuk identitas keislaman keluarga dan mendidik anak-anak dalam nuansa kebaikan dan rasa syukur.
Mari kita tinjau beberapa fadhilah dibalik adanya aqiqah dalam parenting Islami.
Ketaatan kepada Sunnah
Melaksanakan aqiqah adalah bentuk ketaatan kepada sunnah Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW menyarankan umatnya untuk melakukan aqiqah sebagai tanda syukur atas kelahiran anak dan sebagai bentuk amal kebaikan.
Memberikan Nama dan Doa