GENMUSLIM.id – Kita tidak akan mengetahui seperti apa awal mula wahyu diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, jika tidak mempelajari Sirah Nabi, sejak kelahiran Nabi yang biasa disebut Maulid Nabi hingga wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Penting belajar sirah, sehingga bisa mengenal lebih dekat pribadi Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, mengikuti sunahnya hingga meneladaninya sebagai manusia paling utama, hingga memperingati Maulid Nabi sebagai tanda kecintaan pada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Di dalam Sirah dijelaskan bagaimana awal mula Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menerima risalah Islam.
Dikutip GENMUSLIM.id dalam buku Sirah Nabawiyah karya Dr. Muhammad Sa'id al-Buthy, Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah ra, menceritakan cara permulaan wahyu Al Quran, ia berkata,
“Wahyu yang diterima Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dimulai dengan suatu mimpi yang benar, dalam mimpi itu beliau melihat Cahaya terang laksana fajar menyingsing di pagi hari, setelah itu beliau digemarkan (oleh Allah) untuk melakukan khalwat (‘uzlah).
Beliau melakukan khalwat di Gua Hira melaksanakan ibadah selama beberapa malam kemudian pulang kepada keluarganya (Khadijah) untuk mengambil bekal, demikianlah berulang-ulang hingga suatu saat beliau dikejutkan dengan datangnya kebenaran di dalam Gua Hira, pada suatu hari datanglah Malaikat lalu berkata, ‘bacalah’ beliau menjawab, ‘Aku tidak bisa membaca’ Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menceritakan lebih lanjut, ‘Malaikat itu lalu mendekatiku dan memelukku sehingga merasa tak berdaya sama sekali, kemudian aku dilepaskan.
Ia berkata lagi, ‘Bacalah’ aku menjawab, ‘Aku tidak dapat membaca’ untuk kali yang ketiga ia mendekati dan memelukku sehingga aku merasa lemas, kemudian aku dilepaskan, selanjutnya ia berkata lagi, ‘Bacalah dengan nama Rabbmu yang telah menciptakan, menciptakan manusia dari segumpal darah.. dan seterusnya.."
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam segera pulang dalam keadaan gemetar sekujur badannya menemui Khadijah, lalu berkata, ‘Selimutilah Aku.. selimutilah aku.’ Beliau kemudian diselimuti hingga hilang rasa takutnya.
Baca Juga: Cerpen Islam Kisah Nabi Muhammad SAW: Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW Menuju Madinah
Setelah itu, ia berkata kepada Khadijah, ‘hai Khadijah, tahukah engkau mengapa aku tadi begitu?’ lalu beliau menceritakan apa yang baru dialaminya, selanjutnya beliau berkata, ‘Aku sesungguhnya khawatir terhadap diriku (dari gangguan makhluk jin), siti Khadijah menjawab, ‘Tidak, bergembiralah! Demi Allah, Allah sama sekali tidak akan membuat anda kecewa, anda seorang yang suka menyambung tali keluarga, selalu menolong orang yang susah, menghormati tamu, dan membela orang yang berdiri di atas kebenaran.
Beberapa saat kemudian Khadijah mengajak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pergi menemui Waraqah bin Naufal, salah seorang paman Khadijah ra.
Ia dapat menulis dalam huruf Ibrani, bahkan pernah menulis bagian-bagian dari injil dalam bahasa Ibrani, ia seorang yang telah lanjut usia dan telah kehilangan penglihatan, kepadanya Khadijah berkata,