Belajar Kepada Rasulullah dan Para Nabi: Menanggap Ujian dari Allah Sebagai Bentuk Sayang Kepada Hamba-Nya

Photo Author
- Senin, 28 Agustus 2023 | 21:25 WIB
Belajar dari Rasulullah memaknai ujian Allah sebagai bentuk rasa kasih sayang ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pexels/Sururi Ballıdağ )
Belajar dari Rasulullah memaknai ujian Allah sebagai bentuk rasa kasih sayang ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pexels/Sururi Ballıdağ )

GENMUSLIM.id Rasulullah mendapatkan ujian dari Allah mulai dari yatim piatu ketika kecil hingga akhirnya bisa berdikari dengan mengembala domba.

Kendati beliau seorang Rasul, tetapi Rasulullah sering kali mendapatkan ujian dan merasakan kepedihan hidup.

Apalagi setelah Rasulullah mendapatkan risalah kenabian, banyak sekali ujian dan kisah sedih yang beliau lewati.

Rasulullah pernah dilempari batu hingga berdarah-darah oleh Kaum Thaif, sering dicaci maki penduduk Quraisy, hingga diboikot 3,5 tahun lamanya bersama orang-orang beriman.

Baca Juga: Sirah Nabawiyah: Keindahan Akhlak Rasulullah SAW Kepada Tetangga, Contoh Bagi Muslim dalam Berinteraksi Sosial

Begitulah beratnya ujian bagi para nabi dan rasul, Seperti sabdanya,

“Manusia yang paling berat ujiannya adalah para nabi.” (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Apa alasannya, Allah SWT begitu tega dengan kekasihnya Muhammad SAW?

Jika Allah SWT benar-benar sayang kepada beliau, kenapa tidak diberikan-Nya hidup yang senang dan kelapangan?

Tidak hanya Nabi Muhammad SAW, seluruh Nabi dan Rasul pun mendapatkan ujian yang berat dari-Nya.

Siapa yang tidak kenal dengan kisah masyhur Nabi Ayyub AS yang seluruh tubuhnya digerogoti penyakit kecuali tersisa lidah dan jantungnya saja?

Baca Juga: Yuk Amalkan, Ini Dia Bacaan Istighfar Paling Utama Bagi Umat Muslim yang Diajarkan oleh Rasulullah

Ada juga kisah Nabi Yunus yang ditelan ikan selama 40 hari serta kisah-kisah Nabi-Nabi lainnya.

Kisah ini mengajarkan kepada kita, semakin tinggi tingkat kesalehan seseorang, maka semakin tinggi juga ujian yang diberikan Allah kepadanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Buku Akhlak Muslim Sejati karya Hafidz Muftisany

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X