Kisah Inspiratif Salman Al Farisi, Perjalanan Panjang Menemukan Kebenaran Islam, Simak Sejarahnya (Part 1)

Photo Author
- Kamis, 24 Agustus 2023 | 20:10 WIB
Gambar ilustrasi Salman Al Farisi yang mempunyai kisah menarik, dari   Majusi hingga memeluk agama Islam. (GENMUSLIM.id/dok: Instagram/@joealfarabi)
Gambar ilustrasi Salman Al Farisi yang mempunyai kisah menarik, dari Majusi hingga memeluk agama Islam. (GENMUSLIM.id/dok: Instagram/@joealfarabi)
 
GENMUSLIM.id - Salman Al Farisi merupakan salah seorang sahabat
Rasulullah SAW yang mempunyai kisah inspiratif yang patut diketahui oleh segenap umat Islam, dari orang Persia yang beragama Majusi hingga menjadi seorang Muslim yang kokoh keimanannya.
 
Cuplikan kisah inspiratif ini menekankan bagaimana Salman Al Farisi lahir di keluarga yang kokoh memegang agama Majusi, ayahnya sendiri seorang salah satu tokoh agama Majusi di desanya, lalu melakukan perjalanan yang amat panjang, pergi dari rumah dan meninggalkan seorang ayah yang begitu cinta kepadanya, demi menemukan kebenaran sesungguhnya, yakni Islam.
 
Cerita dimulai ketika Salman Al Farisi disuruh oleh ayahnya untuk menjaga kebun milik keluarganya, di tengah perjalanan Salmna Al Farisi melihat orang Nasrani yang sedang beribadah di gereja.
 
 
Dalam benak hatinya, Salman Al Farisi tertarik pada agama Nasrani dan melangkahkan kakinya untuk berdiskusi mengenai agama Nasrani, di sinilah perjalanan panjang Salman Al Farisi menuju Islam dimulai.
 
Di dalam buku Masa Muda Para Shahabat, Meneladani Jejak Generasi Penggenggam Dunia, Ibnu Syarqi, Salman Al Farisi mempunyai nama lengkap Salman Al Farisi Ar Ramahurmuzi Al Ashbahani, Al Farisi menunjukan bahwa dia berasal dari Persia.
 
Meskipun lahir di kalangan Majusi, Salman Al Farisi seperti merasa ragu dan kegelisahan yang amat dahsyat terhadap agama tersebut.
 
Gereja di sekitar desanya yang pernah dikunjungi Salman Al Farisi mengarahkan agar menemui orang sholeh dari negeri Syam.
 
 
Ketika tiba di negeri Syam dan menemukan sosok pendeta yang dimaksud, Salman Al Farisi meminta izin untuk belajar dan tinggal dengan pendeta tersebut, dan Salman Al Farisi dipersilahkan.
 
Pendeta yang dianggap sholeh itu ternyata melakukan manipulasi terhadap jamaahnya, dia menyuruh jamaahnya untuk mengeluarkan uang dengan dalih sedekah, namun dikorupsi oleh dirinya sendiri, dan fakir miskin yang layak mendapat uang sedekah tersebut diabaikan oleh pendeta tersebut.
 
Pendeta yang beruk moralnya tersebut, akhirnya digantikan oleh pendeta yang baik, zuhud hidupnya, berpegang teguh pada agamanya, baik akhlaknya, sehingga membuat Salman Al Farisi betah untuk belajar pendeta ini.
 
Namun, tak berselang lama, pendeta baik tersebut meninggal dunia.
 
 
Sebelum meninggal dunia, Salman Al Farisi disarankan agar menemui lelaki sholeh Nasrani yang tinggal di Kota Mosul, dengan penuh semangat Salman Al Farisi menemui lelaki yang dimaksud dan meminta ijin untuk belajar kepadanya.
 
Salman Al Farisi diijinkan untuk belajar kepada lelaki Mosul tersebut, dan bagi Salman Al Farisi lelaki dari Mosul itu lebih sholeh dari pendeta sebelumnya.
Detik-detik mau meninggal dunia, lelaki sholeh dari Mosul itu mengarahkan Salman Al Farisi agar belajar ke seorang pria dari Nashibin.
 
Setelah sampai di Kota Nashibin, lelaki tersebut mengesankan Salman Al Farisi, sebab lelaki tersebut lebih sholeh dan lebih bagus akhlaknya dari lelaki-lelaki sebelumnya yang ditemui untuk belajar.
 
Tak berselang lama, lelaki asal Nashibin meninggal dunia, sebelum meninggal dunia sudah mewasiatkan kepada Salman Al Farisi agar bel;ajar dengan lelaki sholeh dari Amuriyah.
 
 
Setibanya di Kota Amuriyah dan menemukan sosok laki-laki yang dimaksud.
Salman Al Farisi meminta ijin agar lelaki tersebut bersedia menjadi gurunya, dengan senang hati lelaki tersebut menuruti keinginan Salman Al Farisi.
 
Selain belajar dengan lelaki tersebut, Salman Al Farisi juga bekerja dengan lelaki tersebut, hingga memiliki beberapa ekor sapi dan kambing.
 
Lagi-lagi, tak berselang lama, lelaki dari Amuriyah tersebut meninggal, sebelum meninggal Salman Al Farisi diwasiatkan bahwa sebentar lagi akan datang seorang Nabi yang diutus membawa ajaran Nabi Ibrahim.
 
Nabi tersebut berasal dari negeri Arab, lalu Nabi tersebut berhijrah ke sebuah tempat yang berada di antara dua bukit dan lembah yang ditumbuhi pohon-pohon kurma.
 
Nabi tersebut mempunyai ciri-ciri yang bisa dikenali, mau menerima hadiah akan tetapi tidak memakan harta sedekah, di antara kedua pundaknya ada tanda kenabian.
 
Setelah mendengar wasiat, guru dari Kota Amuriyah meninggal dunia, dan Salman Al Farisi dengan penuh semangat pergi ke kota yang dimaksud, yakni negeri Arab.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Febrilian Zulrahman, S. Kom

Sumber: Masa Muda Para Shahabat, Meneladani Jejak Generasi Penggengg

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X