Orang-orang yang berpakaian rapi dan sopan akan lebih dihargai di manapun mereka berada dibandingkan dengan mereka yang datang dengan berpakaian terbuka.
Coba bayangkan apa yang akan dipikirkan seseorang jika pertama kali bertemu dengan wanita berpakaian minim? Atau kesepakatan untuk bertemu dengan seorang pria, dan dia tiba-tiba bertelanjang dada? Pikiran negatif yang tertanam dalam benak seseorang akan membawa fitnah.
Baca Juga: Bukan Makhluk Rapuh, Intip 5 Kriteria Perempuan Muslimah Tangguh, Bisa Menegakkan Nilai Islam!
- Identitas Agama
Menutup aurat bukan hanya pakaian biasa tetapi juga simbol identitas agama yang kuat.
Menutup aurat mengingatkan seorang Muslimah pada komitmen agamanya dan membedakannya dari orang lain dalam masyarakat yang semakin seragam dalam hal mode dan gaya.
Ini juga menjadi cara yang jelas bagi Muslim untuk membagikan nilai-nilai dan keyakinan agama mereka dengan orang lain.
- Melindungi Dari Tindakan Kejahatan
Kejahatan seksual adalah salah satu jenis kejahatan yang paling sering terjadi karena aurat yang terbuka.
Menutup aurat sesuai syariat akan membantu orang lain mengontrol nafsunya, jika begitu, kejahatan juga akan dicegah.
Ingatlah bahwa kejahatan dapat terjadi karena kesempatan, bukan karena niat si pelaku.
Salah satu konsekuensi negatif dari tidak menutup aurat adalah peningkatan kejahatan seksual.
Baca Juga: Kisah Inspiratif: Shafiah, Seorang Muslimah Pemberani yang Mengadang Seorang Yahudi
- Menutup Aib
Aib adalah bagian dari masa lalu setiap orang, jadi tidak boleh disebarkan, apalagi untuk menjelekanya.
Mengenakan pakaian yang menutup aurat, Allah menjaganya dari membuka aib tubuhnya.
Baca Juga: Memendam Masalah Malah Bikin Kamu Depresi? Muslimah Wajib Tahu Beginilah yang Diinginkan Islam!
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur : 31)
