Sebagian ulama juga mengatakan bahwa di surga tidak ada lagi perintah shalat, puasa dan ibadah lainnya, kecuali dzikir.
- Tidak ada orang tua
Al-Hasan pernah berkata, seorang nenek tua datang kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar memasukkan aku ke surga.”
Maka beliau pun bersabda, “wahai Nenek, sungguh surga itu tidak dimasuki orang yang tua Renta.”
Kemudian Al Hasan berkata, lalu nenek itu pun berpaling sambil menangis, kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “kabarkanlah kepadanya bahwa sesungguhnya ia tidak akan masuk surga dalam keadaan tua renta.”
Allah SWT berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya kami menciptakan mereka bidadari-bidadari dengan langsung dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (Al-Quran surat Al-Waqiah ayat 35-38).
- Tidak ada tidur
Di surga itu tidak ada tidur, karena penduduk surga itu tidak akan pernah tertidur.
Sebagaimana dalam hadits disebutkan, “tidur adalah saudaranya kematian, sedangkan di surga itu tidak ada tidur dan tidak ada kematian juga tidak ada sakit, tua, resah, gelisah, kesedihan, dan tidak ada buang air kecil, buang air besar ataupun bau yang busuk.”
Selain itu wanita juga tidak ada haid, nifas, juga tidak ada dendam, kebencian, kedengkian.
Mereka akan berdiri di kintarah setelah melewati Siratal, kemudian diberlakukan qisas diantara mereka kemudian dicabut rasa dendam dari dada mereka, sehingga mereka memasuki surga dalam keadaan suci dan murni.
Baca Juga: Cerpen Islami: Cahaya Taman Surga, Menapaki Jejak Bidadari
- Tidak ada permusuhan
Tidak akan ada permusuhan atau perasaan sakit hati diantara orang-orang kalangan penduduk surga.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda, “tidak akan ada kebencian diantara mereka, hati mereka akan menjadi satu dan mereka akan memuliakan Tuhan pagi dan sore.” (HR. Al Bukhari).
- Tidak ada penyakit dan tidak ada kematian
Penyakit dan kematian yang kerap menyebabkan kesedihan tidak akan ada di dalam surga.