Kisah Inspiratif : Al Barra bin Malik, Saudara Anas bin Malik Dijuluki Sang Pahlawan Perang Tustar

Photo Author
- Selasa, 8 Agustus 2023 | 21:56 WIB
Ilustrasi Al Barra bin Malik, Saudara Anas bin Malik Sang Pahlawan Perang Tustar (Foto : Genmuslim / dok : Pinterest @Vince L. Falcone)
Ilustrasi Al Barra bin Malik, Saudara Anas bin Malik Sang Pahlawan Perang Tustar (Foto : Genmuslim / dok : Pinterest @Vince L. Falcone)

 
GENMUSLIM.id - Di zaman Rasulullah ada seorang sahabat yang menjadi pahlawan perang, ia adalah Al Barra bin Malik.
 
Al Barra bin Malik bin an-Nadhr bin Dhamdham bin Zaid bin Haram bin Jundab bin 'Amir bin Ghanm dari Bani Ghanm bin Adi bin Najjar.
 
Al Barra' adalah saudara dari Anas bin Malik yang berasal bani Khazraj.
 
Al Barra' bertubuh pendek dan berkulit gelap, ia bisa mengalahkan ratusan orang musyrik dalam pertempuran.
 
 
Dalam Perang Yamamah, perang melawan pasukan Musailamah Al-Kadzab pada masa pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Al-Barra' bin Malik menunjukkan kepahlawanannya. 
 
Ketika panglima perang Khalid bin Walid melihat pertempuran itu, dia menoleh ke Al-Barra sambil berteriak, "Wahai Al-Barra, kerahkan kaum Ansar!"
 
Pada saat itu, Al-Barra memanggil orang-orangnya, "Wahai kaum Ansar, jangan berpikir untuk kembali ke Madinah! Setelah hari ini tidak akan ada lagi Madinah. Ingatlah Allah, ingatlah Surga!"
 
Mengatakan hal ini, dia maju untuk mendesak kaum musyrikin, yang diikuti oleh para prajurit Ansar.
 
Pedangnya melesat dan menghantam musuh Allah yang mendekat. 
 
Melihat tentaranya berjatuhan, Musailamah dan teman-temannya ketakutan. 
 
Mereka berlari secepat mungkin dan mencari perlindungan di sebuah benteng yang dikenal dalam sejarah sebagai Kebun Maut.
 
Kebun Maut adalah benteng terakhir Musailamah dan pasukannya. 
 
Pagarnya tinggi dan kokoh, pendusta dan para pengikutnya mengunci gerbang benteng dengan rapat dari dalam. 
 
Dari atas benteng, mereka menghujani orang-orang Muslim yang mencoba masuk dengan panah.
 
Menghadapi situasi seperti itu, umat Islam bingung, Al-Barra punya pemikiran kemudian berteriak, "Angkat tubuhku dengan tongkat, dan lindungi dengan perisai dari panah musuh. Lalu lemparkan aku ke dalam benteng musuh. Biarkan aku menjadi syahid untuk membuka pintu yang bisa kalian lewati." 
 
Tak lama kemudian, tubuh kurus kering Al-Barra dilempar ke dalam benteng. 
 
Begitu dia mendarat di benteng bagian dalam, dia langsung membuka gerbangnya dan kaum Muslim mulai masuk. 
 
Pedang mereka melesat ke tubuh dan kepala musuh, lebih dari 20.000 orang murtad dibunuh, termasuk pemimpin mereka, Musailamah Al-Kadzab.
 
Jasa Al-Barra' begitu besar, lebih dari jangka waktu ia terpaksa dirawat akibat luka-luka yang dideritanya, akhirnya ia sembuh kembali.
 
Padahal, Al-Barra' bin Malik sangat menginginkan mati syahid.
 
Dia kecewa karena dia tidak bisa mendapatkannya di Kebun Maut.
 
Sejak saat itu, ia selalu menceburkan diri ke arena perang. 
 
Ia sangat rindu bertemu dengan Rasulullah SAW, ketika terjadi perang Tustar melawan Iran, Al-Barra' bin Malik tidak mau ketinggalan. 
 
Saat itu pasukan musuh terdesak dan berlindung di benteng yang kokoh dan kuat dengan dinnding tinggi. 
 
Benteng itu dikepung habis-habisan oleh kaum Muslimin.
 
Dalam kondisi tersebut, pasukan Persia menggunakan berbagai cara untuk menaklukkan kaum muslimin. 
 
Mereka menggunakan pengait yang dipasang di ujung rantai besi yang dipanaskan, kemudian melemparkan rantai ke kerumunan Muslim sehingga beberapa dari mereka terkena pengait panas itu.
 
Banyak pasukan Muslim yang ditangkap, termasuk Anas bin Malik, saudara Al-Barra' bin Malik. 
 
Untuk beberapa saat, Anas tak bisa lepas dari besi panas yang mengaitkannya, melihat hal itu, Al-Barra' bin Malik segera melompat ke tembok benteng dan melepaskan kail dari tubuh saudaranya.
 
Tangan Al-Barra' bin Malik melepuh dan terbakar karena memegang kail panas yang membara.
 
 Tapi dia tidak peduli, keselamatan saudaranya penting baginya. 
 
Pada akhirnya, ia berhasil menyelamatkan Anas, meski kedua tangannya lepas. 
 
Daging kedua lengan meleleh dan hanya kerangka yang tersisa, pengorbanan yang luar biasa.  
 
Dalam perang Tustar ini pula, Al-Barra' bin Malik memohon kepada Allah agar mati syahid. 
 
Doanya terkabul, dia syahid dengan senyum bahagia di wajahnya.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Andre Fauzan Nasution, SH

Sumber: Buku 101 Sahabat Nabi karya Hepi Andi Bastoni

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X