Kisah Inspiratif: Mengenal Sosok KH Maimun Zubair, Ulama Karismatik Penuh Inspirasi Asal Jawa Tengah

Photo Author
- Senin, 7 Agustus 2023 | 21:00 WIB
Almarhum KH. Maimun Zubair, Ulama Penuh Inspirasi (GENMUSLIM.id/dok: Instagram @kabarwarganet)
Almarhum KH. Maimun Zubair, Ulama Penuh Inspirasi (GENMUSLIM.id/dok: Instagram @kabarwarganet)

GENMUSLIM.id- Syaikhona KH Maimun Zubair adalah seorang ulama karismatik dari Indonesia. 

Selain menjadi ulama, KH Maimun Zubair juga seorang politikus. 
 
Syaikhona KH Maimun Zubair adalah putra pertama Kyai Zubair Dahlan dan Nyai Mahmudah. 
 
Beliau lahir di Karang Mangu, Sarang pada hari Kamis Sya'ban 1347H/1348H atau tanggal 28 Oktober 1928.
 
 
KH Maimun Zubair wafat di Mekkah saat menunaikan haji dan jenazahnya dimakamkan di Kompleks Pemakaman Ma'la.
 
Silsilah KH Maimun Zubair bukan dari golongan biasa, dari silsilah kakeknya Mbah Mun hingga Sunan Giri.
 
Selanjutnya silsilah Mbah Moen, KH Zubair bin Mbah Dahlan bin Mbah Carik Waridjo bin Mbah Munandar bin Puteh Podang (Desa Lajo Singgahan, Tuban) bin Imam Qomaruddin (Blongsong Baureno Bojonegoro) bin Muhammad (Harimau Putih Gresik) bin Ali bin Dukun (Desa Gresikang) putra Pangeran Pakabunan, Putra Panembahan Kulon, putra Sunan Giri. 
 
 
Sedangkan dari garis nenek yaitu Nyai Hasanah binti Kyai Syu'aib bin Mbah Ghozali bin Mbah Maulana (Mbah Lana, seorang bangsawan Madura yang bergabung dengan pasukan Pangeran Diponegoro). 
 
Pada tahun 1965, Mbah Moen mendirikan Pesantren Al-Anwar, Sarang.
 
Pesantren ini kemudian menjadi rujukan para orang tua untuk menjamu anaknya mempelajari kitab kuning.
 
Pada akhirnya masyarakat Sarang mengenal KH Maimun Zubair sebagai ulama karismatik. 
 
 
Kehidupan keluarga Syaikhona KH Maimun Zubair tidak serta merta berkecukupan, semuanya dimulai dari nol.
 
Syaikhona KH Maimun Zubair tidak pernah memiliki beras pada malam Idul Fitri, sehingga tidak ada yang digunakan untuk membayar zakat fitrah. 
 
Bahkan, dia tidak memiliki uang sedikitpun untuk membeli makanan Idul Fitri saat putra-putrinya masih kecil. 
 
Hingga tengah malam, dia tidak punya beras atau uang. 
 
 
Setelah tengah malam, Syaikhona Maimun Zubair pun melaksanakan shalat tahajud. 
 
Dalam doa ini dia membaca al-Waqi'ah berulang kali.
 
Sampai subuh ada yang mengetuk pintunya dan membawa beras secukupnya untuk menunaikan zakat fitrah dan juga sesuatu untuk membeli jajan dan kebutuhan Idul Fitri.  
 
Pertolongan Yang Maha Kuasa seringkali datang ketika seseorang sangat sempit dan terlihat menyerah, dan pertolongan ini datang pada saat yang tepat. 
 
 
Apa yang diamalkan KH Maimun Zubair dalam keadaan sempit dapat kita contoh dalam kehidupan sehari-hari.
 
Inilah kisah kesederhanaan dan kesabaran Syaikhona KH Maimun Zubair, sang Ulama yang penuh inspirasi.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.
 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Febrilian Zulrahman, S. Kom

Sumber: daun.id, KH. Maimun Zubair karya Nur Khalik Ridwan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X