Kisah Inspiratif: Buya Hamka Sang Ulama, Filsuf, dan juga Sastrawan Indonesia

Photo Author
- Sabtu, 5 Agustus 2023 | 06:35 WIB
Kisah inspiratif Buya Hamka sebagai tokoh Ulama, Filsuf dan Sastrawan Indonesia ((Foto: GENMUSLIM.id/dok:  muhammadiyah.or.id))
Kisah inspiratif Buya Hamka sebagai tokoh Ulama, Filsuf dan Sastrawan Indonesia ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: muhammadiyah.or.id))
GENMUSLIM.id - Kisah inspiratif kali ini berasal dari seorang yang sangat berperan di Indonesia, berasal dari Maninjau, Sumatera Barat.
 
Prof. Dr. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo atau biasa yang dikenal dengan nama penanya Buya Hamka, lahir pada tanggal 17 Februari tahun 1908 di Kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat.
 
Buya Hamka lahir dari pasangan Dr. H. Abdul Karim Amrullah atau yang dikenal dengan Haji Rasul dengan Siti Safiyah.
 
Buya Hamka terkenal menjadi seorang ulama pada masanya, hal ini dikarenakan Buya Hamka mewarisi darah ulama dari bapaknya, yang pada saat itu menjadi salah satu tokoh utama dari Gerakan Islah (Tajdid) di Minangkabau dan juga menjadi tokoh utama dari gerakan pembaharuan yang membawa reformasi Islam atau Kaum Muda.
 
 
Kisah inspiratif dari Buya Hamka bahkan diabadikan dalam suatu Novel dengan judul Ayah yang ditulis oleh Irfan Hamka selaku anak ke tujuh dari 12 orang bersaudara.
 
Buya Hamka terkenal menjadi seorang ulama karena memiliki pemahaman yang luas terkait dengan ilmu agama.
 
Hal ini dilihat dari latar belakang beliau yang memiliki sejarah pendidikan yang berbeda dengan tokoh-tokoh besar lainnya.
 
Buya Hamka hanya mengenyam pendidikan formal sampai dengan Sekolah Dasar kelas Dua di Maninjau.
 
Setelah keluar dari Sekolah Dasar, Buya Hamka melanjutkan pendidikan agama di sekolahan berbasis Islam, Sumatera Thawalib di Padang Panjang yang didirikan oleh ayahnya yang baru pulang dari Mekkah.
 
 
Buya Hamka yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap ilmu, sangat serius untuk mempelajari agama Islam dan juga bahasa Arab, Alquran dan juga ilmu Hadist.
 
Kebiasaan baik yang tercipta dari Buya Hamka selepas belajar di sekolah, beliau langsung pergi ke Surau atau Masjid untuk menambahkan wawasan agamanya.
 
Buya Hamka juga belajar dengan Syeikh Ibrahim Musa, Syeikh Ahmad Rasyid, Sutan Mansur, R.M. Surjopranoto dan Ki Bagus Hadikusumo yang pada saat itu beliau semua adalah ulama terkenal di Sumatera.
 
Selain terkenal sebagai ahli agama atau sebagai ulama, Buya Hamka juga terkenal menjadi seorang ahli filsafat yang pemikirannya dituangkan dalam bentuk karya-karya tulisan.
 
Diambil GENMUSLIM dari berbagai sumber, Sabtu, 5 Agustus 2023, bahwa kemampuannya Buya Hamka di bidang filsafat mampu melahirkan perubahan pemahaman dan juga peradaban dunia dengan menggunakan konsep final yang terdapat di dalam agama.
 
 
Buya Hamka seringkali meneliti dan juga memahami terkait pandangannya terhadap perkembangan zaman pada saat itu.
 
Hal ini terbukti dengan adanya hasil diskusi terkait “Mengurangi Titik Temu Falsafah Ketuhanan, Kemanusiaan dan Negara Buya HAMKA”, bersama Guru Besar Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yakni Prof. Dr. Zainun Kamal dan Rocky Gerung dari Universitas Indonesia pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Buya Hamka (PSBH) UHAMKA di Jakarta.
 
Buya Hamka terkenal menjadi seorang ahli filsafat yang unik, karena beliau memiliki pemikiran yang berbeda dengan pemikiran ahli filsafat khususnya filsuf Barat.
 
Menurut Rocky Gerung pada saat melakukan diskusi, ia menyebutkan bahwa Buya Hamka merupakan Tauhid First yaitu seseorang yang memiliki kemampuan filsafat dengan cara memandang, memahami dan juga menyikapi dari segala bentuk persoalan sesuai perkembangan zaman.
 
 
Pemikirannya tersebut bisa dilihat dari latar belakang masa muda Buya Hamka yang memang sudah haus akan ilmu agama, suka terjun langsung di bidang politik dan juga dekat dengan masyarakat.
 
Maka hal inilah yang menjadi keunikan Buya Hamka sebagai filsuf yang mampu menuangkan pemikirannya agar berguna bagi seluruh kalangan masyarakat.
 
Selain terkenal menjadi tokoh agama ataupun ulama dan juga filsuf, Buya Hamka juga kerapkali disanjung sebagai sastrawan Indonesia.
 
Mengapa begitu?
 
Jadi, semasa mudanya, Buya Hamka memiliki banyak karier dan salah satunya adalah sebagai seorang penulis di suatu majalah yang bernama Pelita Andalas, Medan, Sumatera Utara dan juga sering membuat karya tulis ilmiah dan juga artikel.
 
 
Profesinya sebagai penulis sebetulnya lahir dari saran sahabatnya yang bernama Agus Salim salah seorang teman dari Indonesia yang mengenyam pendidikan di Mekkah bersama dengan Buya Hamka.
 
Buya Hamka yang memiliki ilmu pengetahuan agama dan juga pengetahuan umum tersebut, akhirnya ia tuangkan dalam bentuk karya-karyanya seperti: Chatibul Ummah (yang isinya adalah kumpulan pidato yang ia dengar pada saat khotib membacakannya di Surau Jembatan Besi.
 
Lalu, Buya Haka juga menciptakan Tafsir Al-Azhar yang isinya ceramah-ceramah yang pernah a dengar pada saat mengenyam pendidikan di luar negeri tepatnya di Masjid Agung Al-Azhar sejak tahun 1959.
 
Buya Hamka juga mengabadikan kisah hidupnya semasa kecil hingga tumbuh dewasa dalam melakukan pengamatan masyarakat Minang terkait adat dan budayanya dalam sebuah Novel yang berjudul Di Bawah Lindungan Ka’bah.
 
Sungguh luar biasa sekali kisah inspiratif dari Buya Hamka yang namanya sampai saat ini masih terkenang hebat sebagai seorang ulama, ahli filsafat/filsuf dan juga sastrawan Indonesia, yang karya-karyanya juga diabadikan dan dimanfaatkan oleh generasi-generasi saat ini. ***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: cnnindonesia.com, republika

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X