GENMUSLIM.id- Istilah berbicara adalah doa, sehingga kita harus berhat-hati agar tidak menjadi bumerang saat terkabul merupakan hal yang penting untuk kita pikirkan baik-baik.
Bayangkan apabila kita berbicara buruk kepada seseorang, lalu doa tersebut terkabul namun malah menyerang kita sendiri.
Sayangnya, kita sering keceplosan dan berbicara tanpa dipikirkan dulu, baru setelah doa tersebut terkabul kita akan mengingatnya.
Oleh karena itu, kita harus selalu memanjatkan doa menjaga lisan agar saat berbicara tidak menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri dan orang lain.
Baca Juga: Komunikasi Bukan Asal Bicara, Jaga Lisan dengan 10 Aturan Komunikasi yang Harus Kamu Pahami
Rasulullah dalam hadis yang diriwayatkan HR. Muslim, Baihaqi dan lainnya menegaskan, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata benar atau diam."
Sebutan diam itu emas membuat kita menjadi lebih bisa mendengarkan lebih banyak sebelum berbicara.
Lalu setelah otak memproses data yang masuk, kita pun bisa menunjukkan reaksi yang tepat untuk memberikan pendapat.
Apabila kita asal berbicara sebelum otak kita mencerna data, maka yang keluar hanyalah omong kosong yang terkadang bisa menyakiti orang-orang di sekitar kita.
Baca Juga: Kumpulan Kata-kata Bijak Tentang Orang Tua, Insan Mulia yang Melahirkan Kita ke Dunia
Dilansir dari NU Online pada 25 Juli 2023, Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam komentar kitab Risâlah al-Mustarsyidîn, menyebutkan doa menjaga lisan yang bisa kita hafalkan:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صَمْتِي فِكْراً وَنُطْقِي ذِكْراً
Allâhumma-j‘al shamtî fikran wa nuthqî dzikran
Artinya, "Ya Allah, jadikanlah diamku berpikir, dan bicaraku berdzikir."