GENMUSLIM.id - Serangan Israel terus menerus dilancarkan untuk membantai kaum muslimin. Berbagai drama dan kenyataan menjadi satu dalam serangan Rudal rudal zionis.
Serangan Israel baru-baru ini kembali membawa dampak mengerikan bagi warga sipil di Lebanon dan Jalur Gaza.
Dikutip GENMUSLIM dari Grup WhatsApp Ruang Berita Islam I pada Selasa 24 September 2024, Dalam insiden terkini, sedikitnya 100 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 400 lainnya terluka di Lebanon, berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan Lebanon.
Korban tewas termasuk anak-anak, wanita, dan petugas paramedis, yang semuanya menjadi korban dari intensitas serangan udara dan pengeboman yang dilancarkan oleh Israel.
Tentara Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah menyerang sekitar 300 target di seluruh Lebanon dalam satu hari.
Serangan ini menimbulkan kerusakan parah di pemukiman warga, terutama di wilayah Lebanon selatan. Ribuan penduduk dari kota-kota di wilayah tersebut terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan di tempat yang lebih aman.
Namun, dalam situasi yang semakin tegang ini, keselamatan warga sipil tetap dalam bahaya, mengingat serangan-serangan tersebut masih terus berlangsung.
Sebagai tanggapan terhadap meningkatnya serangan Israel, Menteri Pendidikan Lebanon mengumumkan penutupan semua sekolah dan universitas di beberapa wilayah yang terkena dampak, termasuk Lebanon selatan, Bekaa, dan pinggiran selatan Beirut.
Penutupan ini dijadwalkan berlangsung setidaknya selama dua hari ke depan demi menjaga keselamatan siswa dan staf pendidikan dari ancaman lebih lanjut.
Sementara situasi di Lebanon memburuk, kondisi di Jalur Gaza tidak jauh berbeda. Serangan Israel di Gaza terus memakan korban jiwa dalam jumlah besar.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, Israel telah melakukan tiga serangan yang mereka sebut sebagai pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Gaza. Serangan ini menewaskan 24 orang dan melukai 60 lainnya.
Tim penyelamat di Gaza mengalami kesulitan besar dalam menjangkau korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan akibat agresi militer Israel.