internasional

Analis Politik Maran Bashar Bahas Eskalasi Konflik Israel dan Hizbullah dan Pengaruhnya terhadap Gaza

Senin, 26 Agustus 2024 | 17:49 WIB
Mahar Bashar memberikan tanggapan terkait eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah. (Foto: GENMUSLIM.id/Dok: Youtube Al Jazeera English)

GENMUSLIM.id - Mahar Bashar, seorang analis politik dari Al Jazeera, baru baru ini memberikan pandangannya terkait eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah dan dampaknya terhadap situasi di Gaza.

Dikutip oleh GENMUSLIM pada channel Youtube Al Jazeera English pada Senin, 26 Agustus 2024, Mahar Bashar berbicara melalui Skype dari London,

Mengatakan kekhawatirannya tentang kemampuan Israel dan Hizbullah dalam mengatur eskalasi konflik agar terkendali atau justru telah mencapai titik, dimana konflik bisa lepas kendali.

Mahar Bashar mencatat bahwa meskipun ada ketegangan yang meningkat karena serangan yang terjadi pada Minggu, 25 Agustus 2024 dini hari.

Baca Juga: Pengakuan Noa Argamani, Eks Sandera Hamas, Dan Respons Netizen Mengenai Propaganda Media Israel

Tampaknya ada sedikit kelegaan di kedua belah pihak karena serangan awal sudah terjadi.

“Seperti pada laporan sebelumnya ada sesuatu yang terjadi dan sekarang kita mungkin kembali ke bisnis seperti biasa” ungkap Bashar, hal ini mengacu pada keadaan yang sering disebut perang biasa di Gaza.

Namun, Bashar juga menekankan bahwa meskipun perang di Gaza terus berlangsung,

Ada laporan yang menunjukkan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu merasa lebih yakin untuk menunda upaya gencatan senjata di Kairo.

Baca Juga: Capres AS Kamala Harris Janjikan Gencatan Senjata di Gaza, Komitmen Wujudkan Perdamaian Global

Menurut Bashar, Netanyahu mungkin merasa bahwa Israel bisa melanjutkan operasi militernya tanpa harus membayar harga yang tinggi karena mendapat dukungan Amerika Serikat.

Bashar menyoroti terkait delegasi Israel di Kairo yang tampaknya tidak memiliki mandat kuat untuk menegosiasikan kesepakatan serius.

Hak tersebut terlihat dari sikap Netanyahu yang enggan memberi wewenang kepada delegasi tersebut untuk melakukan diskusi yang serius.

Sebagai contoh, dikabarkan bahwa delegasi Israel menawarkan izin pejuang Hamas yang terluka untuk meninggalkan Gaza,

Halaman:

Tags

Terkini