Tetapi dengan syarat Hamas harus menyetujui kehadiran militer Israel di wilayah strategis Gaza.
Dan sebagai analis politik Mahar Bashar, menganggap tawaran tersebut sangat tidak realistis.
Lebih lanjut, Bashar mengatakan bahwa Netanyahu tampak lebih berani untuk melanjutkan operasi militernya di Gaza karena dukungan yang terus diberikan Amerika Serikat.
Menurutnya, dukungan ini menambah keyakinan Netanyahu bahwa Israel dapat melanjutkan pendalaman pendudukan di Gaza tanpa banyak hambatan.
Selain itu, Bashar mengomentari kondisi Gaza mengenai satu satunya rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza Tengah dan kini terancam tidak dapat terus merawat pasien karena perintah evakuasi.
Meningkatnya eskalasi konflik di Tepi Barat dan Selatan Lebanon juga memperburuk situasi ini.
Menutup analisisnya, Bashar mengatakan bahwa strategi Israel tampaknya lebih berfokus pada melihat Hamas, apakah akan menyerah lebih dulu.
Walaupun ini bukan strategi jangka panjang dan berkelanjutan.
Baca Juga: BERITA TERBARU! Mesir Katakan YA Pada Israel Terkait Perbatasan Rafah, Hamas: Buat Kami Ga Ngaruh
Namun Bashar melihat bahwa kematian yang lambat dan tersembunyi akibat kelaparan dan kurangnya perawatan medis di Gaza adalah bagian dari Genosida yang sedang berlangsung.
Sebuah tragedi kemanusiaan yang terus terabaikan oleh dunia.
Analisis Mahar Bashar memberikan gambaran yang jelas mengenai dinamika kompleks yang terus berlangsung di wilayah konflik.
Upaya Internasional untuk menghentikan kekerasan seringkali terhalang oleh kepentingan politik dan militer yang saling bertentangan. ***