GENMUSLIM.id – Pada hari Jumat, 2 Agustus 2024, Sheikh Ekrima Sabri yang bertindak sebagai khatib dan imam Masjid Al-Aqsa ditangkap Israel.
Dikutip GENMUSLIM dari akun Instagram @Muslim pada Ahad, 4 Agustus 2024 , terlihat dalam video yang diunggah di akun tersebut,
Mantan mufti agung Yerusalem dan Palestina itu tampak digiring keluar dari masjid menuju mobil putih milik kepolisian Israel.
Pria berusia 85 tahun itu tampak berjalan perlahan dengan tongkatnya namun dengan langkah yang mantap menuju mobil yang menjemputnya.
Sheikh Ekrima Sabri ditangkap karena menyebut mendiang pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, sebagai martir.
Dalam khutbahnya, Sheikh Ekrima Sabri berkata, “Warga Yerusalem dan lingkungan di sekitarnya dari singgasana kemuliaan (mimbar) Masjid Al-Aqsa berduka cita atas kematian martir Ismail Haniyeh.”
Penangkapan ini adalah salah satu efek bola salju dari tewasnya Ismail Haniyeh yang memicu gelombang aksi protes di seluruh dunia.
Sheikh Ekrima Sabri memang sudah seringkali ditangkap oleh kepolisian Israel karena banyak pernyataan negatifnya tentang Israel dan Yahudi.
Pada tahun 1999, Sheikh Ekrima Sabri pernah menyatakan bahwa Yahudi ingin menghancurkan Masjid Al-Aqsa dengan memanipulasi umat Kristen untuk melakukannya.
Dan di tahun 2000, dalam wawancaranya dengan media Italia, beliau menjawab pertanyaan terkait peristiwa Holocaust.
Menurutnya 6 juta warga Yahudi yang menjadi korban hanyalah angka fiktif belaka. Hal ini mereka lakukan hanya untuk mendapat solidaritas internasional.
Di tahun 2005, beliau hadir di acara stasiun TV Al-Majd di Arab Saudi.