internasional

Kondisi Palestina Terkini, Makin Mencekam Akibat Serangan Bombardir dari Pasukan Israel, Simak Selengkapnya

Minggu, 11 Februari 2024 | 20:34 WIB
Kondisi Palestina Terkini (GENMUSLIM.id/dok: Instagram/@kasihpalestina)

GENMUSLIM.id- Kondisi Palestina terkini sudah menjadi semakin mencekam.

Semakin hari berjalan, selama perang antara pejuang Palestina dan Pasukan Israel, kondisi Palestina makin terhimpit dan terdesak.

Seolah ujian dan derita yang dialami masyarakat Palestina terus berdatangan tanpa henti.

Dilansir Genmuslim dari MEMO, Minggu, 11 Februari 2024, bahkan kondisi Palestina semakin mencekam dan serangan pasukan Israel terus bertubi-tubi bahkan pada warga sipil sekalipun.

Data terkini menunjukkan bahwa saat ini terdapat 1,4 juta warga Palestina di kota Rafah mengalami kelaparan,  seperti yang dikatakan oleh Josep Borrell, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan  membagikan pada hari Jumat.

 Baca Juga: Rafah Jalur Gaza Palestina Mulai Jadi Sasaran Serangan, Arab Saudi Beri Ultimatum: Israel Harus Diberi Hukuman yang Menjerakan!

 "Tanpa tempat yang aman untuk pergi, menghadapi kelaparan," MEMO melaporkan, Sabtu (10/2).

Dalam postingannya di X, Borrell menganggap laporan tentang serangan militer Israel di Rafah sebagai suatu informasi yang mengkhawatirkan.

"Laporan tentang serangan militer Israel di Rafah mengkhawatirkan. Ini akan memiliki konsekuensi yang sangat buruk memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat parah & beban sipil yang tak tertahankan," ujarnya.

Setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta tentara untuk menyiapkan, "Rencana untuk mengungsikan penduduk dan menghancurkan batalyon-batalyon." Borrell pun langsung menyatakan pernyataannya tersebut.

Baca Juga: Kejam! Lagi-Lagi Israel Habisi Nyawa Warga Palestina di Dekat Tempat Pengungsian, Ini Jumlah Korban Tewas

Kantor Perdana Menteri menyampaikan dalam sebuah pernyataan tertulis, salinan yang dikirim ke Anadolu Agency: "Tidak mungkin mencapai tujuan perang tanpa menghilangkan Hamas, dan dengan meninggalkan empat batalyon Hamas di Rafah. Sebaliknya, jelas bahwa aktivitas intensif di Rafah mengharuskan warga sipil mengungsikan diri dari area pertempuran."

 Perkiraan dan estimasi iternasional menunjukkan bahwa ada antara 1,2 hingga 1,4 juta warga Palestina di Rafah setelah pasukan Israel memaksa ratusan ribu warga Palestina di bagian utara Jalur Gaza untuk melarikan diri ke selatan.

 Israel, telah meminta penduduk untuk pindah dari bagian utara dan tengah Strip ke selatan sejak awal operasi darat yang diluncurkan oleh Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

Halaman:

Tags

Terkini