GENMUSLIM.id – Lebih dari 100 hari perang Gaza menyisakan berbagai cerita pilu bagi warga Palestina; terkhususnya warga Gaza.
Salah satu warga Palestina yang punya pengalaman memilukan adalah Aya Deeb, seorang wanita yang saat Gaza digempur tentara Israel, ia sedang hamil.
Aya Deeb menceritakan bagaimana dirinya melahirkan di pengusian darurat sekolah milik UNWRA, pengungsian Kamp Jabaliya, Gaza utara.
Aye Deeb bersama suami dan anak pertamanya yang bernama Mohammed, sebenarnya tinggal di Gaza Kota.
Namun, serangan tentara Israel membuat rumah yang mereka tinggali hancur, bahkan sang suami harus meninggal dunia akibat serangan tersebut.
“Di awal masa serangan, kami harus pndah ke rumah paman suami saya di Zawayda demi keamanan. Lalu, mereka (re: tentara Israel) mengebom rumah di sebelah kami, suami saya pun meninggal dunia,” cerita Aya Deeb, seperti dilansir GENMUSLIM dari Al Jazeera, Jumat, 19 Januari 2024.
Setelah kehilangan suaminya, Aya Deeb yang sedang hamil membawa Mohammed, ke wilayah lain di Gaza utara bersama anggota keluarganya.
Mereka pun berakhir di sekolah milik UNWRA tersebut.
“Aku sangat depresi di masa akhir kehamilanku. Ada banyak kebutuhan bagi wanita hamil di trimester akhir, tapi bahkan tak ada cukup makanan dan air bersih. Namun yang terburuk ialah aku merasakan kesedihan akan suamiku, apalagi ia tak ada saat aku melahirkan,” ungkapnya.
Saat mulai kontraksi, orang tua Aya Deeb membawanya ke klinik dan berlarian mencari bidan untuk membantunya melahirkan.
Aya Deeb akhirnya berhasil melahirkan dengan selamat dan tersebut diberi nama “Yara”.
Bayi Yara lahir di lantai klinik, di balik selimut yang dibentangkan di sudut ruangan.