Hanya itulah sudut tertutup yang bisa diusahakan petugas medis Palestina saat itu.
Yang cukup menggetarkan hati adalah disaat-saat Aya Deeb berkonsentrasi dengan proses persalinan, ia mendengar suara dentuman senjata dari pesawat tempur dan lokasinya tak jauh dari klinik.
“Saat proses persalinan, aku dapat mendengar suara pesawat melewati klinik dengan suara tembakkan. Ketakutan pun menyeliputi kami,” cerita Aya Deeb.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Abbas Ibnu Firnas, Cendekiawan Muslim yang Menjadi Perintis Pesawat Terbang
Aya Deeb merupakan satu dari ribuan ibu di Gaza yang terpaksa melahirkan dalam kondisi mencekam.
Serangan tentara Israel menyebabkan runtuhnya sistem kesehatan di Gaza, meski 180 bayi lahir setiap harinya.
Obat-obatan yang semakin menipis membuat bayi-bayi yang baru lahir tak mendapatkan imunisasi.
Padahal musim dingin dan kurangnya sanitasi membuat mudahnya penyebaran penyakit.
Sang Ibu juga tak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk bayinya karena sulitnya mencari makanan layak.
“Aku hanya ingin anakku berumur panjang dan hidup dalam kedamaian. Mereka telah melalui banyak hal sejak kecil,” pungkas Aya Deeb. ***