“Drone melayang di atas mereka. Tidak seorang pun diizinkan lewat, mendekat, atau bergerak,” teriak pria tersebut.
“Kita di Gaza utara ini memanggil seluruh umat Islam, jika mereka masih punya sedikit harga diri,” tambahnya.
Badan Kemanusiaan PBB mengatakan bahwa serangan di Beit Lahiya ini menjadi salah satu serangan terparah di Gaza dengan jumlah korban jiwa yang besar.
Pembantaian yang dilakukan militer Israel ini terjadi setelah mereka mengepung daerah Gaza utara selama hampir satu bulan lamanya.
Baca Juga: Israel Kepung Rumah Sakit di Gaza Utara, Indonesian Hospital Jadi Salah Satu Target Mereka!
Badan Pertahanan Palestina mengatakan bahwa lebih dari 100.000 penduduk di Gaza utara terjebak di sana dengan kekurangan makanan, minuman, dan kebutuhan dasar.
Mereka dikepung dengan ketat oleh militer Israel dan terjebak di antara reruntuhan bangunan.
Tidak hanya melakukan pengepungan, pasukan zionis Israel juga menyerang penduduk melalui udara dan darat.
Banyak dari rumah warga sipil, fasilitas kesehatan, dan bangunan lain telah mereka hancurkan dalam beberapa waktu terakhir.
Militer Israel terus berasumsi bahwa mereka melakukan serangan ini dengan tujuan agar kelompok Hamas tidak bisa kembali berkumpul di Gaza utara.
Meski demikian, pernyataan yang selalu mereka klaim atas tindakan kejahatan mereka itu tidak bisa dibuktikan.
Pernyataan Israel tersebut disampaikan hanya untuk menormalisasi apa yang telah mereka lakukan di Gaza, seperti yang terjadi di Beit Lahiya. ***
