GENMUSLIM.id- Beberapa hari lalu akun resmi Israel di X mengunggah foto enam jurnalis Palestina dan menuduh mereka sebagai pejuang Hamas yang memimpin propaganda Hamas di Al Jazeera.
Hanya dua hari setelah daftar jurnalis Palestina itu diterbitkan, serangan udara Israel menewaskantiga wartawan di Lebanon.
Menargetkan sebuah kompleks yang diketahui menampung wartawan tanpa peringatan sebelumnya di bagian tenggara negara itu.
Beberapa jurnalis Palestina yang disebutkan namanya mengatakan bahwa daftar itu sama saja dengan sasaran tembak di punggung mereka oleh militer Israel, yang telah menargetkan anggota pers tanpa pandang bulu sejak 7 Oktober 2023.
Israel menuduh Anas al-Sharif, Hossam Shabat, Ismael Abu Omar dan Talal Arrouki memiliki hubungan dengan Hamas.
Serta Ashraf Saraj dan Alaa Salameh memiliki hubungan dengan Jihad Islam Palestina.
Dilansir GENMUSLIM dari laman berita TRT World pada Senin, 28 Oktober 2024, Israel mengklaim keenamnya memegang peran sebagai penembak jitu, prajurit infanteri, dan koordinator pelatihan, selain menyebarkan propaganda.
Salah seorang wartawan, Hossam Shabat, menentang tuduhan pada X:
“Upaya terang-terangan dan agresif untuk mengubah kami, saksi terakhir di utara, menjadi target yang dapat dibunuh adalah ancaman pembunuhan dan (sebuah) upaya yang jelas untuk secara preemtif membenarkan pembunuhan kami,” katanya.
“Ancaman publik ini dibuat tanpa bukti apa pun dan merupakan bagian dari kampanye propaganda sistematis untuk membenarkan hal yang tidak dapat dibenarkan karena Israel terus menargetkan warga sipil di Gaza, termasuk dokter, pekerja bantuan, anak-anak, dan kami para jurnalis.”
Al Jazeera mengecam tuduhan tersebut, menyebutnya dibuat-buat dan bagian dari pola permusuhan yang lebih luas terhadap jaringan tersebut.
Seorang jurnalis lain, Anas al-Sharif juga bereaksi terhadap tuduhan terhadap dirinya dan lima jurnalis lainnya dalam sebuah posting di X.
“Diam atau mati: Inilah yang diinginkan IOF dari saya dan dari para jurnalis Gaza,” tulisnya .