6 Jurnalis Palestina Ini Dituduh Sebagai Pejuang Hamas Oleh Israel, Dan Mendapatkan Ancaman Pembunuhan

Photo Author
- Senin, 28 Oktober 2024 | 14:33 WIB
Jurnalis Palestina kembali ditargetkan oleh Israel, sudah ratusan pers terbunuh oleh serangan IDF  ((FOTO: Genmuslim.id/dok: Reuters))
Jurnalis Palestina kembali ditargetkan oleh Israel, sudah ratusan pers terbunuh oleh serangan IDF ((FOTO: Genmuslim.id/dok: Reuters))

GENMUSLIM.idBeberapa hari lalu akun resmi Israel di X mengunggah foto enam jurnalis Palestina dan menuduh mereka sebagai pejuang Hamas yang memimpin propaganda Hamas di Al Jazeera.

Hanya dua hari setelah daftar jurnalis Palestina itu diterbitkan, serangan udara Israel  menewaskantiga wartawan di Lebanon.

Menargetkan sebuah kompleks yang diketahui menampung wartawan tanpa peringatan sebelumnya di bagian tenggara negara itu.

Beberapa jurnalis Palestina yang disebutkan namanya mengatakan bahwa daftar itu sama saja dengan sasaran tembak di punggung mereka oleh militer Israel, yang telah menargetkan anggota pers tanpa pandang bulu sejak 7 Oktober 2023.

Israel menuduh Anas al-Sharif, Hossam Shabat, Ismael Abu Omar dan Talal Arrouki memiliki hubungan dengan Hamas.

Baca Juga: Nasehat Berharga dari Setan Qarin: Pahami Godaan dan Cara Menghadapinya Bersama Ustadz Khalid Basalamah

Serta Ashraf Saraj dan Alaa Salameh memiliki hubungan dengan Jihad Islam Palestina.

Dilansir GENMUSLIM dari laman berita TRT World pada Senin, 28 Oktober 2024, Israel mengklaim keenamnya memegang peran sebagai penembak jitu, prajurit infanteri, dan koordinator pelatihan, selain menyebarkan propaganda.

Salah seorang wartawan, Hossam Shabat, menentang tuduhan pada X:

“Upaya terang-terangan dan agresif untuk mengubah kami, saksi terakhir di utara, menjadi target yang dapat dibunuh adalah ancaman pembunuhan dan (sebuah) upaya yang jelas untuk secara preemtif membenarkan pembunuhan kami,” katanya.

“Ancaman publik ini dibuat tanpa bukti apa pun dan merupakan bagian dari kampanye propaganda sistematis untuk membenarkan hal yang tidak dapat dibenarkan karena Israel terus menargetkan warga sipil di Gaza, termasuk dokter, pekerja bantuan, anak-anak, dan kami para jurnalis.”

Al Jazeera mengecam tuduhan tersebut, menyebutnya dibuat-buadan bagian dari pola permusuhan yang lebih luas terhadap jaringan tersebut.

Seorang jurnalis lain, Anas al-Sharif juga bereaksi terhadap tuduhan terhadap dirinya dan lima jurnalis lainnya dalam sebuah posting di X.

“Diam atau mati: Inilah yang diinginkan IOF dari saya dan dari para jurnalis Gaza,” tulisnya .

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ninik Reatni Rukmiantika

Sumber: TRT World

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X