GENMUSLIM.id - Hizbullah terlibat perang, tetapi dampaknya bisa menumpulkan taring musuh.
Dalam beberapa waktu terakhir, konflik yang terjadi antara Israel dan Hizbullah kembali memanas, dengan dampak yang meluas tidak hanya pada aspek militer, tetapi juga ekonomi Israel.
Hizbullah, sebagai kelompok militan yang didukung oleh Iran, terus menjadi ancaman serius di wilayah perbatasan Lebanon-Israel.
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube WION pada Selasa, 1 Oktober 2024, Serangan udara Israel yang menargetkan posisi Hizbullah di Lebanon telah memperburuk situasi.
Memicu ketegangan geopolitik dan meningkatkan kekhawatiran internasional mengenai stabilitas di kawasan tersebut.
Baca Juga: Hizbullah Diserang Israel, Sebagian Warga Negara Suriah Merayakan Peristiwa Tersebut, Mengapa ?
Di tengah meningkatnya konflik, lembaga pemeringkat kredit internasional seperti Moody, Fitch, dan S&P Global menurunkan peringkat kredit Israel.
Moody secara khusus menyoroti ketidakpastian yang diakibatkan oleh perang berkepanjangan ini.
Penurunan peringkat tersebut adalah cerminan langsung dari meningkatnya risiko geopolitik dan ekonomi yang melanda Israel akibat eskalasi konflik dengan Hizbullah dan kekerasan yang terus berlanjut di Gaza.
Israel yang selama ini dikenal memiliki ekonomi yang kuat, kini menghadapi tantangan yang tidak terduga akibat konflik yang semakin intensif.
Dampak dari perang ini tidak hanya terlihat dalam sektor militer, tetapi juga dalam keberlanjutan ekonomi Israel.
Moody mencatat bahwa konflik berkepanjangan tanpa adanya prospek gencatan senjata yang jelas menciptakan lingkungan ketidakpastian bagi investor dan pelaku bisnis di Israel.
Baca Juga: Semakin Masif Menyerang Lebanon, Akankah Israel Membuat Negara Ini Akan Bernasib Sama Seperti Gaza?
Kepercayaan investor menurun drastis, dan ini berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
