GENMUSLIM.id - Pada tanggal 7 September 2024, Panglima Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC), Hossein Salami, membuat pernyataan tegas terkait konflik maritim yang terjadi dengan Israel baru-baru ini.
Dilansir GENMUSLIM dari Telegram PALESTINA POST pada Minggu, 8 September 2024, Menurut Salami, Iran telah menargetkan 12 kapal Israel di Laut Merah dan Laut Mediterania sebagai tanggapan atas tindakan agresif Israel terhadap kapal-kapal Iran.
Dia menjelaskan bahwa Israel telah berusaha mengganggu ekspor minyak Iran dengan menyerang 14 kapal mereka.
Iran kemudian melakukan serangan balasan, yang menyebabkan Israel mengirim pesan bahwa mereka bersedia menghentikan konfrontasi laut lebih lanjut.
Salami menekankan kemampuan Iran dalam mempertahankan jalur maritimnya dan melindungi kepentingannya, terutama di saat ketegangan meningkat.
Tindakan balasan Iran merupakan respons langsung terhadap serangan Israel yang Salami gambarkan sebagai "misterius dan ambigu".
Baca Juga: Konflik di Gaza Makin Gawat, Dubes Palestina Tuduh Israel Berusaha Hilangkan Sebuah Bangsa
Langkah-langkah Iran ini memberi pesan jelas bahwa mereka mampu melakukan serangan balasan.
Setelah menyerang kapal kelima, Israel dilaporkan mundur dari konflik maritim lebih lanjut.
Pernyataan Panglima IRGC ini menegaskan tekad Iran untuk melindungi kedaulatan maritimnya, terutama di wilayah strategis seperti Laut Merah dan Laut Mediterania.
Salami juga menyoroti bahwa meskipun menghadapi berbagai tantangan, Iran tetap memiliki kapasitas untuk membalas dan mempertahankan asetnya.
Peristiwa ini mencerminkan ketegangan yang lebih luas antara Iran dan Israel, dua kekuatan regional yang telah lama berseteru, terutama terkait program nuklir Iran dan pengaruhnya di Timur Tengah.
Dalam pernyataannya, Salami juga menyinggung berbagai tantangan yang dihadapi Iran dalam beberapa tahun terakhir.