GENMUSLIM.id - Serikat pekerja terbesar Histadrut menyerukan pemogokan massal di Israel pada hari senin. Hal ini menyebabkan penutupan bandara, sekolah, bank dan rumah sakit di seluruh wilayah.
Pemogokan massal di Israel ini merupakan tanggapan atas kegagalan pemerintah dalam mencapai kesepakatan penyanderaan dengan Hamas.
Hal ini memicu kemarahan publik setelah ditemukan jasad enam warga Israel yang ditawan oleh Hamas di Gaza.
Dikutip oleh GENMUSLIM dari middleeasteye.net pada Senin, 2 September 2024 pemogokan massal di Israel diumumkan oleh ketua serikat pekerja Arnon Bar David pada minggu malam setelah sekitar setengah juta orang turun ke jalan di berbagai kota besar di Israel.
Baca Juga: Tekanan Memuncak: Protes Massal di Israel Menuntut Kesepakatan Tawanan Usai Penemuan Jenazah di Gaza
Para demonstran yang terhimpun dalam serikat pekerja menuntut Perdana Menteri Netanyahu untuk segera melakukan kesepakatan dengan Hamas membebaskan para tawanan yang masih berada di Gaza.
Bar David menegaskan bahwa penundaan dalam mencapai kesepakatan didorong oleh pertimbangan politik yang tidak dapat diterima oleh masyarakat Israel.
“Hanya intervensi kita yang dapat mengguncang mereka yang perlu diguncang” ungkapnya dengan tegas.
Pemogokan massal ini awalnya dijadwalkan berakhir pada pukul 6 pagi pada hari Selasa, tetapi berdasarkan laporan dari media Israel bahwa penghentian tersebut akan berakhir pada pukul 6 sore pada hari Senin.
Bandara Internasional Ben Gurion dilaporkan menangguhkan penerbangan selama dua jam sejak pukul 8 pagi pada hari Senin, meskipun beberapa penerbangan di Amerika Serikat tetap berjalan sesuai jadwal.
Baca Juga: WHO Lakukan Vaksinasi Polio Anak Anak di Gaza, Israel Setuju Untuk Hentikan Perang Sementara!
Setelah penutupan sementara, di bandara terjadi antrian panjang ketika jam 10 pagi, harapannya layanan penerbangan dapat lanjut beroperasi.
Sementara itu, kota Tel Aviv dan Givatayim ikut serta dalam pemogokan. Diperkirakan banyak kota madya yang akan ikut bergabung.
Sekitar 1000 pengunjuk rasa di Tel Aviv memblokir jalan jalan utama, menuntut pembebasan segera bagi semua tawanan yang tersisa di Gaza.