GENMUSLIM.id - Pidato Kamala Harris di Konvensi Nasional Demokrat (DNC) pada hari Kamis, 22 Agustus 2024, telah menghancurkan harapan yang sempat muncul bahwa ia akan mengambil langkah tegas dalam mengkondisikan atau menangguhkan persenjataan dan pendanaan yang diberikan kepada Israel yang sedang melakukan operasi militer di Gaza.
Kamala Harris dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap hak Israel untuk membela diri tanpa memberiman tekanan atau kritik terhadap kejahatan perang yang dilakukan oleh pemerintah Israel.
Dikutip oleh GENMUSLIM dari middleeasteye.net pada Sabtu, 31 Agustus 2024 dihadapan ribuan orang yang bersemangat dengan meneriakkan “USA, USA, USA”. Kamala Harris dengan tegas mengatakan dukungannya kepada Israel.
“Saya akan selalu membela hak Israel untuk membela diri dan saya akan selalu memastikan Israel memiliki kemampuan untuk membela diri, karena rakyat Israel tidak boleh lagi menghadapi kengerian yang disebabkan oleh organisasi teroris bernama Hamas seperti pada tanggal 7 Oktober, termasuk kekerasan seksual yang tak terkatakan dan pembantaian anak muda di sebuah festival musik”. Ungkapnya dengan tegas.
Baca Juga: Capres AS Kamala Harris Janjikan Gencatan Senjata di Gaza, Komitmen Wujudkan Perdamaian Global
Pernyataan Harris terhadap kekerasan seksual dan pembantaian di festival musik sudah lama digunakan oleh pendukung Israel sebagai pembenaran terhadap tindakan militer yang brutal di seluruh Gaza yang sudah berlangsung selama hampir satu tahun.
Dan ironisnya, di tengah pernyataan ini, Harris tidak membahas mengenai tindakan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, termasuk laporan pemerkosaan di penjara penjara Israel yang tidak mendapat perhatian atau kecaman dari Harris maupun mayoritas pemimpin Amerika Serikat lainnya.
Harris hanya menggambarkan situasi Gaza dengan bahasa yang sering digunakan oleh politisi liberal pro perang untuk menunjukkan empati yang sebenarnya kosong tanpa makna seperti kata menghancurkan, putus asa dan memilukan.
Tidak ada referensi daftar pernyataan yang menggambarkan mengenai kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel, bahkan sindiran kepada Perdana Menteri Israel Bejamin Netanyahu yang terus menjalankan operasi militernya dengan dukungan dari AS.
Ketika Joe Biden mengumumkan tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai kandidat Presiden dari Partai Demokrat, muncul harapan diantara mereka yang merasa kecewa dengan kebijakan Biden yang sangat pro Israel.
Harapannya dengan adanya kandidat baru, kebijakan AS terhadap Gaza akan berubah, dan tekanan kepada Israel untuk menghentikan perang yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina akan terwujud.
Namun, melalui pidatonya Harris telah menunjukkan bahwa harapan tersebut tidak akan menjadi kenyataan.
Anggota Kongres progresif, Alexandria Ocasio Cortez yang dikenal dengan suara kritis di Partai Demokrat, tampak kehilangan semangat dalam pidatonya di DNC.