Dukungan AS yang menyetujui penjualan senjata untuk Israel demi keamanannya teryata menuai ancaman dari seorang warga negara Yordania.
Menurut Departemen Kehakiman AS, mengatakan bahwa pria yang diduga tinggal di Florida mengancam akan menggunakan bahan peledak terhadap fasilitas energi.
Hal tersebut adalah bentuk perlawanan pria tersebut akibat dukungan Amerika Serikat terhadap tindakan Israel.
Setelah dilakukan identifikasi, pria tersebut adalah Hashem Younis Hashem Hnaihen, berusia 43 tahun.
Jaksa Agung AS Merrick Garland mengatakan bahwa terdakwa mengancam serta melakukan kekerasan massal yang mengandung unsur kebencian terhadap citra nama negara AS.
Direktur FBI, Christopher Wray juga menambahkan bahwa pelaku diduga menyerang fasilitas kekuasaan dan mengancam bisnis lokal yang menyebabkan kerusakan ratusan ribu dolar.***