Sementara Gideon Golber mengatakan bahwa pelabuhan Eilat adalah pintu gerbang selatan Israel ke Timur Jauh. Australia dan Afrika dimana akan diberlakukan penutupan sementara.
Hal ini karena menurut CEO pelabuhan. kapal komersial di Laut Merah di pelabuhan Eilat Israel selatan, terjadi serangan Houthi.
Di tengah perang Israel di Gaza, kelompok Houthi telah berulang kali meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel.
Mereka juga meluncurkan rudal tersebut ke arah kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden sebagai bentuk dukungan terhadap warga Palestina.
Sehingga untuk mengatasi hal ini. CEO Pelabuhan berencana memberhentikan separuh pekerjanya minggu ini karena serangan tersebut.
Baca Juga: Tidak Peduli dengan Keputusan ICJ , Netanyahu Bersikeras Bukan Melakukan Penjajahan di Palestina
"Semua aktivitas terhenti karena kapal tidak bisa lagi melintas ke segala arah untuk mencapai Pelabuhan Eilat atau melakukan perjalanan menuju Eropa melalui Terusan Suez.
Oleh karena itu, pelabuhan menghentikan operasinya dan pendapatan terhenti," tambahnya.
Selain itu, Golber juga mengatakan bahwa pelabuhan akan memberhentikan setidaknya 50 persen pekerjanya pada minggu ini karena kerugian ekonomi.
Hingga saat ini, pihak pelabuhan hanya menpekerjakan sekitar 120 orang di pelabuhan tersebut untuk meminimalisir kerugian. ***