Perselisihan itu mengenai siapa yang bertanggung jawab atas operasi yang dilancarkan di Hamas.
Baru-baru ini Kepala Staf Angkatan Darat Herzi Halevi dibuat geram oleh sebuah pernyataan Netanyahu.
Ia menuntut agar PM Israel meminta maaf atas pernyataan terbarunya.
Pasalnya, Netanyahu menyatakan IDF tidak memberi tekanan yang cukup pada Hamas.
Hal tersebut merupakan kritikan langsung kepada militer Israel.
Netanyahu juga menekankan bahwa ia merasa terpaksa meneruskan invasi ke Rafah.
Baca Juga: Palestina Merdeka? Perwakilan Israel Telah Tiba di Mesir Untuk Membahas Gencatan Senjata di Gaza
Menurutnya, demi mencapai kemenangan di Hamas, IDF harus menyerbu lebih untuk masuk ke wilayah tersebut.
Selama pertemuan pada Minggu, 14 Juli 2024, kepala dua badan keamanan itu mendesak Netanyahu agar segera meminta maaf.
Disamping konflik tersebut, perang yang melibatkan israel merupakan tantangan terakhir yang dihadapi Perdana Menteri Netanyahu. ***