3. Kematian akibat sistem distribusi makanan dan infrastruktur public lainnya.
Selain korban jiwa karena kekerasan dan serangan langsung Lancet study pun mengemukakan bahwa akibat konflik banyak kematian yang terjadi karena dampak kesehatan.
Sehingga apabila perang Gaza segera berakhir, angka kematian akan terus bertambah dalam beberapa bulan.
Bahkan di tahun mendatang karena faktor kematian secara tidak langsung seperti penyakit.
Lancet Study pun mengatakan jumlah korban tewas diperkirakan lebih besar mengikat.
Hal ini karena infrastruktur Gaza yang telah hancur, faktor kekurangan makanan, air dan tempat tinggal.
"Konflik baru-baru ini menjelaskan kematian tidak langsung berkisar antara 3 hingga 15 kali dari jumlah kematian secara langsung" ungkap studi tersebut.
Secara konservatif, terdapat empat kematian secara tidak langsung apabila terjadi satu kematian secara langsung.
Baca Juga: Sang Newton dari Gaza: Muhammad Al Yaziji Remaja Umur 15 Tahun Hadir dalam Menangani Krisis Listrik
Berdasarkan studi tersebut mengemukakan bukan angka yang tidak masuk akal dalam memperkirakan angka yang melebihi 186.00 jiwa.
Lebih mengenaskan jumlah angka tersebut hampir mewakili 8 persen dari 2,3 juta populasi Gaza Palestina sebelum peperangan. '
Lancet Study menduga bahwa Badan Intelijen Israel, PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan klaim pemalsuan data.
Yang mana ditujukan kepada otoritas Palestina di Gaza atas jumlah korban jiwa yang tewas karena angka tersebut menurutnya sangat tidak masuk akal.
Laporan tersebut menunjukan bahwa korban jiwa mungkin saja jauh lebih tinggi.